Teknologi Pelumasan ExxonMobil Tingkatkan Efisiensi Pertambangan

Kamis, 12 September 2024 | 16:43:49 WIB
Syah Reza, Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia

Transportasi.co | PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI), sebagai penyedia solusi pelumasan terkemuka, menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan industri pertambangan Indonesia. 

Syah Reza, Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, menyampaikan bahwa ExxonMobil berusaha menghadirkan teknologi pelumasan inovatif di sektor pertambangan guna meningkatkan efisiensi operasional serta produktivitas para pelaku industri.

“Keikutsertaan kami dalam Mining Indonesia 2024 merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung kemajuan sektor pertambangan di Indonesia. Kami mempersembahkan solusi pelumasan dan layanan inovatif yang didesain untuk memaksimalkan efisiensi, menekan biaya operasional, serta membantu para pelaku industri menghadapi persaingan global,” ujar Syah Reza.

ExxonMobil menunjukkan dukungannya terhadap sektor pertambangan melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas industri dengan solusi pelumasan terdepan. Hal ini sejalan dengan data dari Badan Pusat Statistik pada Agustus 2024, yang mencatat bahwa sektor pertambangan tetap menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada kuartal II 2024, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi yang didorong oleh sektor pertambangan. Namun, perkembangan industri ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan operasional yang besar.

Mesin dan peralatan pertambangan sering kali harus beroperasi dalam kondisi ekstrem yang dapat meningkatkan risiko operasional, kebutuhan energi yang tinggi, serta kemungkinan downtime, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas.

Selain itu, adopsi teknologi Smart Mining juga semakin meningkat, sehingga memerlukan pelumas khusus yang mampu mendukung operasional peralatan pertambangan modern.

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, ExxonMobil menawarkan rangkaian solusi pelumasan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya, mengurangi downtime, serta memperpanjang usia peralatan. Produk-produk andalan seperti Mobilgrease XHP 462, Mobil SHC Gear 22M & 46M, Mobilith SHC 220 Moly, Mobil Delvac Modern 15W-40 Super Fleet, dan Mobil Delvac Modern Coolant Extended Life Ready Mix, bersama dengan layanan MobilSM Lubricant Analysis dan MobilSM Grease Analysis, diperkenalkan dalam pameran ini.

Mobilgrease XHP 462 Moly, dengan kandungan 3% molibdenum disulfida, dirancang untuk melindungi dari keausan dan cocok digunakan pada aplikasi pin, bushing, atau fifth wheel. Sementara itu, Mobil SHC Gear 22M & 46M merupakan pelumas sintetis dengan viskositas ultra tinggi yang ideal untuk digunakan dalam kondisi beban dan suhu ekstrem. Penggunaannya dapat memperpanjang masa pakai roda gigi serta mengurangi downtime dan biaya perawatan.

ExxonMobil, dengan pengalaman lebih dari 125 tahun, terus berinovasi dalam bidang pelumasan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan industri. ExxonMobil tidak hanya menyediakan pelumas berkualitas tinggi, tetapi juga solusi holistik yang membantu industri menekan biaya perawatan dan meningkatkan produktivitas operasional.

Di bidang kendaraan komersial, ExxonMobil menawarkan produk seperti Mobilith SHC 220, pelumas berkinerja tinggi untuk aplikasi beban berat, dan Mobil Delvac Modern 15W-40 Super Fleet serta Mobil Delvac Modern Coolant Extended Life Ready Mix, yang dirancang khusus untuk pelumas mesin diesel on-road dan off-road serta perlindungan korosi untuk sistem pendingin.

Selain produk pelumasan, ExxonMobil juga menyediakan layanan pasca-penjualan komprehensif seperti Mobil Lubricant Analysis dan Mobil Grease Analysis, yang menyediakan analisis pelumas secara tepat dengan dukungan tim ahli global, untuk membantu bisnis mencapai efisiensi maksimal.

Sebagai contoh, kolaborasi antara ExxonMobil dan kontraktor pertambangan di Kalimantan berhasil mengurangi keausan dan memperpanjang interval penggantian bearing dari 1.500 jam menjadi 3.000 jam, serta mengurangi penggunaan gemuk hingga 50%, dengan estimasi penghematan biaya sebesar USD 186.000 per tahun.

Tags

Terkini