Nikel RI Kunci Baterai Mobil Listrik Dunia

Senin, 14 Oktober 2024 | 15:51:40 WIB
Baterai Mobil Listrik

Transportasi.co | Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menekankan pentingnya peran Indonesia dalam perkembangan energi hijau global. Menurutnya, kekayaan sumber daya alam Indonesia, terutama nikel, menjadikan negara ini sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik (EV).

"Indonesia memiliki keunggulan yang tak banyak dimiliki negara lain. Berdasarkan data Geological Survey Amerika Serikat, pada awal 2023, cadangan nikel Indonesia tercatat 25% dari total global. Namun, dalam waktu singkat, angkanya naik menjadi 40-45%," ungkap Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10).

Bahlil juga menyoroti ketergantungan industri otomotif dunia terhadap sumber daya Indonesia. Komponen baterai, yang menjadi inti dari kendaraan listrik, memerlukan empat bahan utama: mangan, kobalt, lithium, dan nikel. "Sekitar 80% komponen baterai adalah nikel. Indonesia memiliki cadangan signifikan untuk mangan, kobalt, dan nikel, meskipun lithium belum ditemukan di sini," jelasnya.

Ia menambahkan, dengan meningkatnya adopsi kendaraan listrik secara global, kebutuhan terhadap bahan baku seperti nikel dan kobalt semakin tinggi. "Penggunaan mobil listrik tidak bisa lepas dari bahan baku yang berasal dari Indonesia. Ini adalah salah satu aspek penting dari kedaulatan dan posisi strategis kita di kancah global," katanya.

Menurut data yang dipaparkan, 40% biaya produksi mobil listrik disumbang oleh baterai, sementara motor listrik mencakup 15%, dan sisanya berasal dari komponen lainnya. Dua jenis baterai yang paling umum digunakan adalah Nickel-Cobalt-Aluminium (NCA) dan Nickel-Mangan-Cobalt (NMC811). Baterai NCA terdiri dari 80% nikel, 15% kobalt, dan 5% aluminium, sedangkan NMC811 mengandung 80% nikel, 10% mangan, dan 10% kobalt.

Dengan kontribusi 42,1% terhadap cadangan bijih nikel dunia, Indonesia kini berada di garis depan dalam penyediaan bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. "Geopolitik energi akan terus menjadi faktor penting dalam menjaga kedaulatan dan kekuatan ekonomi kita," pungkas Bahlil.

Indonesia, dengan cadangan nikel dan mineral lainnya yang melimpah, telah menempatkan dirinya sebagai pemain kunci dalam transisi energi global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Tags

Terkini