Transportasi.co - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) kembali mempertahankan reputasi unggulnya dengan meraih global rating A- dari AM Best untuk tahun ke-9 berturut-turut. Pengakuan ini semakin memperkuat posisi TUGU di industri asuransi, terutama dengan ekspansinya ke segmen ritel yang menarik perhatian para analis.
Dalam laporan terbaru yang dirilis pada 24 Januari 2025, AM Best kembali memberikan Financial Strength Rating (FSR) di level A- (Excellent) serta Long-Term Issuer Credit Rating (Long-Term ICR) di “a-” (Excellent). Selain itu, TUGU juga mempertahankan Indonesia National Scale Rating (NSR) dengan peringkat tertinggi, yaitu aaa.ID (Exceptional). Keberhasilan ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga stabilitas finansialnya di tengah dinamika pasar.
Faktor Kunci Keberhasilan TUGU
Salah satu faktor utama yang mendukung peringkat tinggi ini adalah neraca keuangan TUGU yang tetap kuat. Dengan kapitalisasi berbasis risiko (risk-adjusted capitalisation) yang berada di level tertinggi, serta portofolio investasi yang terdiversifikasi pada obligasi dan deposito, TUGU mampu menjaga stabilitas keuangannya dengan baik.
Selain itu, dari sisi kinerja operasional, TUGU mencatat pencapaian luar biasa pada tahun 2023. Laba bersih perusahaan melonjak hingga Rp 1,3 triliun, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh penyelesaian kasus hukum yang memberikan dampak positif signifikan terhadap neraca keuangan perusahaan.
Strategi Ekspansi ke Segmen Ritel
Sebagai salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, TUGU saat ini menduduki posisi kelima berdasarkan pangsa pasar di tahun 2023. Keunggulan utama TUGU terletak pada akses langsungnya ke bisnis-bisnis milik Pertamina, induk usaha mereka. Namun, untuk memperkuat diversifikasi pendapatan, TUGU juga terus memperluas portofolionya ke sektor reasuransi dan bisnis ritel.
Analis BCA Sekuritas, Ryan Santoso, menyoroti strategi ekspansi TUGU yang kini lebih agresif ke segmen ritel, khususnya dalam lini asuransi kendaraan bermotor, properti, dan perjalanan. Menurutnya, strategi kolaborasi dengan pemain ritel serta transformasi digital akan menjadi kunci utama dalam memperluas pangsa pasar.
“Karakteristik segmen ritel bersifat mass market, yang berarti TUGU harus fokus pada volume. Untuk mencapai volume yang skalabel, strategi kolaborasi strategis dan transformasi digital menjadi sangat penting,” ujar Ryan.
Ia juga menambahkan bahwa digitalisasi akan membantu mengurangi biaya operasional, terutama yang berkaitan dengan keagenan. Dengan mengadopsi platform digital, pelanggan dapat langsung mengakses produk asuransi TUGU tanpa harus melalui agen atau broker, sehingga biaya komisi dapat ditekan tanpa mengorbankan kualitas underwriting.
Digitalisasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Untuk meraih target ekspansi di segmen ritel, TUGU telah menyiapkan berbagai inisiatif digital yang inovatif. Beberapa di antaranya adalah platform t-drive dan t-ride, yang memungkinkan pelanggan membeli dan mengklaim asuransi kendaraan dengan lebih mudah. Fitur ini juga dirancang untuk meningkatkan pengalaman berkendara yang aman bagi pengguna.
Selain itu, TUGU tengah mengembangkan platform direct sales yang memungkinkan pembelian produk asuransi ritel langsung melalui website resmi perusahaan. Inisiatif ini juga diperkuat dengan berbagai opsi pembayaran, termasuk debit, virtual account, kartu kredit, dan e-wallet, guna memberikan kemudahan lebih bagi pelanggan.
Dengan strategi yang matang dan dukungan transformasi digital, TUGU optimis menghadapi prospek tahun 2025. Keberhasilan mempertahankan rating A- selama sembilan tahun berturut-turut semakin memperkuat kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis, baik di segmen korporasi maupun ritel. Ke depan, TUGU berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan berkualitas tinggi guna memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin di industri asuransi Indonesia. (*)