Perbedaan Ban Mobil Basah dan Ban Kering, Pahami Supaya Aman di Musim Hujan!

Perbedaan Ban Mobil Basah dan Ban Kering, Pahami Supaya Aman di Musim Hujan!

Transportasi.Co| Terdapat sejumlah perbedaan ban mobil basah dan ban kering. Dengan memahaminya, Anda bisa berkendara dengan aman dannyaman pada musim hujan yang saat ini sedang terjadi.

Berkendara di musim hujan memang memiliki tantangan tersendiri. Kondisi jalan yang licin dan tergenang air harus Anda waspadai karena bisa  mobil tergelincir atau sulit dikendalikan. Salah satu tips berkendara aman saat musim hujan adalah dengan memakai ban mobil basah.

Ban basah adalah ban yang dirancang untuk digunakan pada kondisi jalanan yang basah atau memiliki curah hujan yang tinggi. Sedangkan ban kering adalah ban yang dibuat untuk digunakan pada kondisi jalanan yang kering.

Berikut Perbedaan Ban Mobil Basah dan Ban Kering

1. Desain Pola Alur Ban

Perbedaan antara ban basah dan kering bisa dilihat dari pola alur pada tapak ban. Alur tapak ban basah biasanya lebih dalam, lebih banyak, lebih kompleks, dan memiliki pola blok lebih kecil. Dengan desain tersebut, sirkulasi pembuangan air pada bagian bawah ban menjadi lebih efisien.

Seperti yang Anda ketahui, genangan air di jalanan bisa menyebabkan ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan mobil sulit dikendalikan atau yang biasa disebut dengan aquaplaning.

Namun risiko aquaplaning bisa diatasi dengan pemilihan ban basah karena bisa memecah genangan air dan menjaga cengkraman ban terhadap permukaan jalan.

Sedangkan ban biasa atau kering biasanya memiliki pola alur ban yang lebih sedikit untuk mendapatkan traksi lebih baik pada jalanan kering atau aspal. Penggunaan alur ban ini pada kondisi jalanan basah bisa menyebabkan roda mobil slip.

2. Campuran Karet

Perbedaan berikutnya terletak pada campuran karet ban. Ban mobil basah memiliki campuran karet yang lebih lunak dibandingkan dengan ban kering. Rancangan tersebut memiliki fungsi supaya ban memiliki daya cengkram yang lebih baik pada jalanan basah.

Risiko ban slip saat Anda bermanuver atau melewati tikungan bisa dihindari. Sedangkan ban biasa memiliki campuran karet yang lebih kaku supaya tahan lama dan tidak mudah aus saat melewati berbagai kondisi jalan.

3. Traksi Ban

Ban basah dirancang sedemikian rupa supaya bisa menghasilkan traksi ban yang maksimal. Oleh sebab itulah mengapa ban basah memiliki alur tapak lebih banyak,  lebih dalam dan pola blok kecil untuk memaksimalkan traksi atau kontak ban dengan jalanan basah.

Sedangkan ban biasa dirancang dengan alur tapak yang lebih dangkal dan lebih sedikit pola alur karena ban biasa tidak dirancang memiliki traksi optimal saat melewati jalanan basah.

4. Kemampuan Evakuasi Air

Perbedaan selanjutnya bisa dilihat pada kemampuan evakuasi atau sirkulasi air. Ban basah memiliki desain tapak dengan alur lateral yang baik untuk mengalirkan air dari permukaan ban.

Desain tersebut akan membuat kontak ban dan jalan tidak terhalangi oleh genangan air sehingga terhindar dari aquaplaning. Sedangkan ban biasa memiliki campuran karet keras dan tapak ban yang kurang optimal dalam mengevakuasi air.

Hal tersebut dikarenakan ban biasa dirancang untuk lebih memaksimalkan kontak ban dengan jalan secara langsung dibandingkan memperhatikan sirkulasi air.

5. Kemampuan Pengereman

Kondisi jalanan yang tergenang air dan licin membuat jarak pengereman lebih panjang dan kemampuan pengereman mobil menjadi lebih lambat. Ban basah dirancang dengan campuran karet yang lunak dengan daya cengkraman yang lebih tinggi.

Hal tersebut penting untuk memperpendek jarak pengereman dan meningkatkan kontrol mobil pada jalanan licin. Ban biasa memiliki campuran karet lebih keras yang memberikan pengereman optimal pada permukaan jalan yang kering.

Penggunaan ban kering yang memiliki campuran karet keras bisa berisiko menyebabkan slip pada jalanan basah.

#Tips dan Trik

Index

Berita Lainnya

Index