Waskita Karya Hadirkan Inovasi Digital untuk Efisiensi Proyek Konstruksi

Waskita Karya Hadirkan Inovasi Digital untuk Efisiensi Proyek Konstruksi
Waskita Karya menghadirkan inovasi digital dalam manajemen konstruksi untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan biaya, dan mempercepat pertumbuhan bisnis. (Dok. Waskita Karya)

Transportasi.co - PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berinovasi dalam transformasi digital guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pengembangan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi.

Transformasi Digital untuk Kelancaran Proyek

Dalam upaya memastikan kelancaran proyek, Waskita Karya menghadirkan sistem inovatif yang tidak hanya membantu perencanaan tetapi juga berfungsi sebagai Early Warning System (EWS). Dengan sistem ini, berbagai kendala di lapangan dapat dideteksi lebih dini, sehingga permasalahan dapat segera diatasi sebelum menghambat progres proyek.

Selain itu, sistem ini mengintegrasikan berbagai teknologi canggih seperti System Application and Product (SAP), Building Information Modelling (BIM) 4D/5D, Geographic Information System (GIS), Master Schedule, dan Earn Value Analysis (EVA). Seluruh teknologi tersebut dikonsolidasikan dalam Procurement Schedule, Digital Control Tower, serta Value Stream Booster (VSB), yang menjadi dasar bagi Site Diagnostic Collaboration dalam pengambilan keputusan strategis.

Pengaruh Positif terhadap Kinerja Proyek

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa integrasi berbagai sistem ini menghasilkan Project Performance Index (PPI). “Melalui PPI, Waskita Karya dapat memantau kinerja proyek secara real-time kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi berbasis PC, iOS, dan Android,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2025).

Lebih lanjut, berdasarkan data PPI, kinerja operasional proyek Waskita Karya menunjukkan peningkatan signifikan. Jika pada Agustus 2024 tingkat proyek dengan operasional ekselen hanya 21 persen, maka pada Desember 2024 angka tersebut meningkat menjadi 45 persen. Targetnya, pada 2025, angka tersebut bisa mencapai 70 persen.

Efisiensi Biaya dan Optimalisasi Operasional

Implementasi sistem ini juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya internal. Hal ini dicapai melalui pengurangan biaya operasional, peningkatan produktivitas, serta pengelolaan keuangan yang lebih ketat. Dengan pendekatan berbasis teknologi, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, peralatan, serta material, sehingga meminimalisir pemborosan dan meningkatkan efisiensi proyek.

Ermy menegaskan bahwa inovasi ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan visi operasional ekselen. “Penguatan aspek Governance, Risk, and Compliance (GRC) menjadi salah satu prioritas utama, di samping upaya menekan biaya operasional. Dengan penerapan Internet of Things (IoT), efisiensi proyek dapat terus ditingkatkan,” tambahnya.

Komitmen terhadap Inovasi Berkelanjutan

Sebagai perusahaan konstruksi pertama yang menerapkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi, Waskita Karya berencana mendaftarkan hak paten atas inovasi ini. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis, memaksimalkan pendapatan, serta memperkuat fondasi internal perusahaan.

Saat ini, Waskita Karya tengah mengerjakan sekitar 58 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia. Sepanjang 2024, perusahaan telah menyelesaikan 39 proyek, yang mencakup pembangunan bendungan, gedung, jalan tol, serta berbagai infrastruktur strategis lainnya. Dengan inovasi digital yang diterapkan, Waskita Karya optimistis dapat terus berkontribusi dalam pembangunan nasional dengan hasil yang lebih efisien dan berkualitas. (*)

 

#PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Index

Berita Lainnya

Index