Dapatkan Modal Baru, MINE Siap Dukung Hilirisasi Nikel dan Industri Kendaraan Listrik

Dapatkan Modal Baru, MINE Siap Dukung Hilirisasi Nikel dan Industri Kendaraan Listrik
Dok. PT Sinar Terang Mandiri Tbk

Transportasi.co – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (Kode Saham: MINE) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga perdana Rp216 per saham. Langkah Initial Public Offering (IPO) ini menjadi momentum strategis dalam ekspansi bisnis perusahaan di sektor pertambangan nikel, dengan fokus utama pada peningkatan alat berat untuk mendukung kegiatan operasional.

Antusiasme Investor dan Oversubscribe 25x

Dalam IPO ini, MINE menawarkan 612.665.300 saham, setara dengan 15% dari modal ditempatkan, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp132,3 miliar. Antusiasme investor terhadap IPO MINE sangat tinggi, terbukti dari permintaan pooling yang mengalami oversubscribe hingga 25 kali.

Sebagai bagian dari IPO, MINE menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.

 

 

Momentum Strategis untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, menegaskan bahwa IPO ini menjadi langkah strategis untuk memperbesar bisnis dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan secara berkelanjutan.

“Kami bersyukur proses IPO ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan luar biasa dari investor. Komitmen kami adalah menjalankan rencana bisnis yang telah disampaikan dalam prospektus serta menggunakan mayoritas dana IPO ini untuk memperkuat fundamental perusahaan,” ujar Ivo.

Selain itu, keberhasilan IPO ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak, termasuk karyawan, pemegang saham, mitra kerja, regulator, dan investor. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah menjadikan IPO PT Sinar Terang Mandiri sukses,” tambahnya.

Pertumbuhan Kinerja dan Prospek Bisnis yang Cerah

Kinerja MINE terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, meningkat 40,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp968,05 miliar. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47%, dari 6,7 juta bcm (bank cubic meter) pada 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada 2024.

Dengan tambahan alat berat dari hasil pendanaan IPO, perusahaan optimistis dapat meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan lebih lanjut. “Peningkatan jumlah alat berat akan memperkuat kemampuan operasional perusahaan dalam menambang nikel, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kinerja keuangan,” jelas Ivo.

Hilirisasi Nikel dan Peluang Besar di Industri Kendaraan Listrik

Program hilirisasi industri nikel yang digalakkan pemerintah serta meningkatnya permintaan global terhadap nikel sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik (EV) menjadi peluang emas bagi MINE.

“Berkembangnya ekosistem kendaraan listrik dunia yang bergantung pada nikel memberi nilai tambah besar bagi perusahaan. Kami berharap dapat mendukung Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik global,” ujar Ivo.

Sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki cadangan sekitar 20% dari total cadangan global. Tren investasi di sektor hilirisasi nikel semakin meningkat, mendorong pertumbuhan kebutuhan jasa pertambangan di Indonesia.

Dengan strategi ekspansi yang kuat dan dukungan investor yang besar, MINE siap menjadi pemain utama dalam industri pertambangan nikel di Indonesia. (*)

 

#PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE)

Index

Berita Lainnya

Index