Transportasi.co – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung pada 21 Maret hingga 11 April. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Angkutan Lebaran 2025 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Senin (10/3), yang dihadiri oleh berbagai kementerian dan instansi terkait.
Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi
Menhub Dudy menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan telah menyiapkan berbagai moda transportasi untuk mendukung kelancaran perjalanan mudik. Fasilitas yang disiapkan meliputi:
- Transportasi darat: 30.451 unit bus di 115 terminal.
- Transportasi laut: 772 unit kapal di 264 pelabuhan.
- Transportasi udara: 404 unit pesawat di 60 bandara.
- Perkeretaapian: 2.550 unit lokomotif dan kereta antarkota maupun regional.
- Kapal penyeberangan: 187 unit kapal yang beroperasi di 14 lintasan penyeberangan.
Selain itu, untuk menjamin keselamatan perjalanan, Kemenhub telah melakukan uji kelaikan (ramp check) terhadap sarana transportasi, dengan hasil sebagai berikut:
- 60,67% atau 18.746 unit bus telah diperiksa.
- 85,49% atau 660 unit kapal dinyatakan laik operasi.
- 68,47% pesawat telah melewati pemeriksaan kelaikan.
- 60,66% atau 1.547 unit lokomotif dan kereta telah diuji.
- 43% atau 70 unit kapal penyeberangan telah menjalani uji kelaikan.
Prediksi Puncak Arus Mudik dan Pengamanan
Menhub Dudy memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025. Namun, dengan diberlakukannya kebijakan Work From Anywhere (WFA), kepadatan arus mudik diperkirakan mulai terjadi sejak Jumat, 21 Maret 2025.
Sejumlah titik krusial yang perlu mendapatkan perhatian khusus meliputi:
- Lokasi wisata di daerah tujuan mudik.
- Pasar tumpah yang muncul menjelang arus mudik dan balik.
- Perlintasan sebidang kereta api.
- Pelabuhan penyeberangan dengan potensi kepadatan tinggi, seperti Pelabuhan Merak dan Bakauheni (Banten), serta Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk (Jawa Timur).
“Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi potensi kemacetan. Selain itu, kami juga meminta bantuan pengamanan dari Kepolisian dan Pemda setempat,” ujar Menhub Dudy.
Koordinasi Lintas Sektoral
Menhub Dudy menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kementerian, kepala daerah, BUMN, swasta, serta instansi terkait guna memastikan kelancaran Angkutan Lebaran 2025. Dalam rapat tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan menegaskan bahwa kesiapan aspek pengamanan, transportasi, bahan pokok, bahan bakar minyak, serta kesiapan tanggap bencana menjadi prioritas utama.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambahkan bahwa 164.268 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi lainnya akan dikerahkan selama Angkutan Lebaran. Rinciannya meliputi:
- 39.358 personel dari Polri.
- 66.714 personel dari TNI.
- 58.096 personel dari berbagai instansi lainnya.
Personel tersebut akan ditempatkan di 2.894 pos pengamanan serta titik-titik strategis lainnya guna memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan mudik.
Dalam rapat koordinasi ini turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Panglima TNI Agus Subiyanto, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. (*)