Transportasi.co | PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo) melalui cucu usahanya, PT Prima Terminal Petikemas (Prima TPK), dan konsorsium yang dibentuk oleh Indonesia Investment Authority (INA) bersama dengan DP World FZE (DP World), yaitu PT INA DPWorld Investment (INA DPWorld), hari ini melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham (Shareholders Agreement/SHA) untuk pendirian Perusahaan Patungan yang akan melakukan pengembangan pasar dan pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT), dalam rangka memperkuat infrastruktur pelabuhan Indonesia. Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari perjanjian sebelumnya yang ditandatangani oleh kedua entitas (Perjanjian Induk) pada Agustus 2022 untuk mengelola BNCT.
Kemitraan investasi ini menandai tonggak penting bagi infrastruktur pelabuhan Indonesia, dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi modal dan keahlian strategis.
Lokasi strategis Belawan New Container Terminal di Selat Malaka sebagai salah satu rute pelayaran internasional tersibuk dan terpenting yang menghubungkan Asia dengan Timur Tengah, Eropa, dan Afrika, didukung oleh konektivitasnya yang kuat ke kawasan industri sekitar pelabuhan, menghadirkan peluang unik bagi Belawan New Container Terminal untuk menjadi hub lalu lintas logistik dan maritim yang signifikan.
Dengan fokus pada optimalisasi jaringan rantai pasok, investasi di Belawan New Container Terminal siap membuka potensi penuh dari aset infrastruktur penting di Indonesia. Terminal ini akan memainkan peran yang semakin signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera bagian utara yang sedang berkembang, serta menguatkan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri logistik global.
Realisasi kolaborasi hari ini dimungkinkan melalui kemitraan strategis dan sinergis dengan DP World, perusahaan terkemuka dunia dalam solusi rantai pasokan global dengan pengalaman luas dalam berinvestasi dan mengoperasikan pelabuhan di berbagai belahan dunia. Didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian Perhubungan, kemitraan ini berupaya untuk memajukan daya saing nasional dengan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pengoperasian pelabuhan.
Hadir menyaksikan penandatanganan perjanjian pemegang saham adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Arif Suhartono, Group Chairman and CEO DP World, Sultan Ahmed Bin Sulayem, dan Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyatakan, "Tuntasnya proses investasi antara Pelindo, INA, dan DP World merupakan progres signifikan dalam pendayagunaan Pelabuhan Belawan sebagai salah satu aset strategis Indonesia. INA dan Pelindo memiliki mandat, dalam fungsinya masing-masing, untuk memanfaatkan sebaik-baiknya modal dan aset yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat sesuai penyertaan modal negara yang telah diberikan.
Kita patut akui, penyertaan modal dari pemerintah tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk membuka potensi Indonesia, sehingga pengaturan pendanaan dan kemitraan yang kreatif seperti ini sangat penting untuk sepenuhnya mengoptimalisasi potensi aset-aset penting negara.”
"Dengan tersedianya pelabuhan modern berstandar internasional, maka industri kita akan semakin terkoneksi dan kita semakin kuat dalam merealisasikan ekspor kita. Yang pada ujungnya, mempercepat transformasi struktural dan memperkuat resiliensi perekonomian nasional,” tambah Sri Mulyani.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, kesepakatan ini sudah direncanakan sejak dua tahun lalu dan akhirnya bisa direalisasikan pada tahun ini, sejalan dengan misi BUMN untuk terus mendorong pengembangan ekosistem logistik karena sektor logistik di Indonesia termasuk besar dan challenging.
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, selalu ada nilai strategis bagi pemerataan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional melalui pembangunan pelabuhan, termasuk terminal kontainer baru di Pelabuhan Belawan ini yang diyakini mendukung hilirisasi untuk memaksimalkan ekspor dengan cara-cara baru dan juga percepatan ekonomi di Sumatera Utara yang terus berkembang.
Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan pelabuhan Terminal yang akan memperkuat ekosistem industri pelabuhan nasional, sekaligus daya saing pelabuhan-pelabuhan Indonesia sebagai jalur strategis perdagangan di Asia Tenggara serta internasional," ungkap Erick.
“Acara ini adalah kelanjutan dari penandatanganan Master Agreement di tanggal 24 Agustus 2022 dan merupakan suatu milestone besar yang telah melalui proses yang panjang, proses yang kompleks, dan proses yang membutuhkan kolaborasi dengan seluruh pihak. Saya optimis bahwa kerja sama Investasi dan Pengoperasian Belawan ini dapat menjadi katalisator untuk BNCT sebagai terminal peti kemas bertaraf internasional yang mengambil peran utama menjadi fasilitator perdagangan kelas dunia melalui konektivitas strategis, ekosistem pelabuhan terintegrasi dan operasi modern termasuk pengembangan bisnis melalui peti kemas.
Realisasi kerja sama Investasi dan Pengoperasian Belawan merupakan salah satu bentuk perwujudan dari roadmap perusahaan tahun 2023 yaitu Ekspansi Bisnis dan Strategic Partnership. Kerja sama ini juga merupakan salah satu bukti bahwa paska penggabungan, tingkat kepercayaan investor kepada Pelindo meningkat,” ujar Arif Suhartono, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
“Investasi INA di Belawan New Container Terminal menjadi langkah penting untuk menempatkan Indonesia menjadi poros maritim terkemuka, serta sebagai pemain kunci dalam industri logistik global. Proyek transformatif ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan memajukan sektor maritim Indonesia, memberikan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur INA.
“Kami bangga menjadi bagian dari upaya Indonesia memperluas Belawan New Container Terminal, mendukung ambisi pengembangan perekonomian Sumatera melalui pembangunan infrastruktur. Dengan investasi pada teknologi mutakhir yang berkelanjutan, pelatihan kelas dunia, serta penerapan standar kesehatan dan keselamatan tertinggi, kami memiliki misi untuk menghilangkan inefisiensi, dan selanjutnya terus meningkatkan arus perdagangan antara Indonesia dan dunia,” ujar Sultan Ahmed Bin Sulayem, Group Chairman dan CEO dari DP World. (*)