Transportasi.co | Asia Tenggara kembali memimpin sebagai destinasi pilihan wisatawan Muslim pada Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024. Pada GMTI tahun ini, Indonesia dan Malaysia menempati posisi teratas di antara 145 destinasi dalam studi tahun 2024. Sementara itu, Singapura terus memimpin sebagai destinasi Non-Organisasi Kerja Sama Islam (OKI[1]) selama sembilan tahun berturut-turut, menegaskan komitmen negara tersebut dalam melayani wisatawan Muslim dengan ketersediaan makanan halal, fasilitas ibadah, perlengkapan bandar udara yang memadai, serta akomodasi ramah Muslim.
Menurut laporan ini, pasar pariwisata halal diprediksi meningkat secara signifikan pada tahun ini, dengan kedatangan internasional berpotensi mencapai 168 juta, 5 persen lebih tinggi daripada periode sebelum pandemi. Pertumbuhan ini mengindikasikan semakin unggulnya segmen pariwisata Halal, didorong oleh pertumbuhan demografi dan ekonomi, perkembangan kebudayaan serta pariwisata halal, serta kemajuan teknologi yang memungkinkan pengalaman pariwisata yang lebih personal bagi wisatawan Muslim, seperti aplikasi pencari tempat makanan halal, arah kiblat, dan waktu shalat. Dampak kecerdasan buatan juga membantu personalisasi pengalaman pariwisata lebih lanjut guna menyederhanakan logistik perjalanan sambil tetap mematuhi tradisi agama.
Mempertahankan posisi teratas sebagai destinasi OKI pilihan untuk wisatawan Muslim dalam dua tahun berturut-turut, Indonesia dan Malaysia juga meraih nilai positif dalam kemudahan masuk dan kualitas infrastruktur pariwisata, baik untuk turis Muslim maupun non-Muslim.
Thailand mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari lima destinasi non-OKI terbaik, berkat upayanya dalam mempromosikan pariwisata halal, seperti meningkatkan ketersediaan makanan halal, integrasi fasilitas ramah Muslim di tempat wisata, serta pilihan akomodasi dan makanan bagi wisatawan Muslim.
Sementara itu, Filipina mencatatkan peningkatan dalam hal komunikasi dibandingkan pada tahun 2023. Di antara destinasi non-OKI, Filipina secara konsisten meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan Muslim dengan mengembangkan portofolio pariwisata Halal mereka secara strategis, meningkatkan akreditasi halal bagi hotel dan restoran, serta melakukan sosialisasi kesadaran halal. Upaya ini didasari oleh pencapaian mereka sebagai pemenang penghargaan Emerging Muslim-friendly Destination of the Year pada Halal in Travel Global Summit tahun lalu, berdasarkan hasil GMTI 2023.
Saat ini GMTI memasuki tahun kesembilannya, menganalisis data di 145 destinasi menggunakan kerangka ACES, dibangun berdasarkan metriks terkait Access (akses), Communication (komunikasi), Environment (lingkungan), dan Services (layanan). Seiring berjalannya waktu, kriteria tersebut terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan wisatawan Muslim. Tahun ini, metrik baru terkait ketersediaan fasilitas dan layanan untuk penyandang disabilitas ditambahkan ke dalam model tersebut.
“Sungguh membahagiakan melihat sektor pariwisata di Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang tak hanya mempertahankan posisinya di GMTI tahun ini, tetapi juga meningkatkan skornya masing-masing. Hal ini mencerminkan tren yang lebih luas bagi wisatawan Muslim, dengan peningkatan indeks rata-rata mencapai 10 persen,” ungkap Fazal Bahardeen, Fouder & CEO, CrescentRating. Bahardeen menambahkan, “Suatu hal yang positif pula melihat Filipina terus meningkatkan skornya, menunjukkan komitmen teguh Departemen Pariwisata untuk menyokong pariwisata ramah Muslim dan meningkatkan daya tarik destinasi tersebut. Seiring pariwisata Muslim yang terus berkembang, laporan GMTI 2024 memberikan wawasan penting bagi para pemangku kepentingan di sektor perjalanan dan pariwisata untuk memanfaatkan pasar pariwisata halal yang semakin berkembang.”
Safdar Khan, Division President, Southeast Asia, Mastercard, mengatakan, “Menurut laporan terbaru dari Mastercard Economics Institute (MEI), wisatawan dari dan ke Asia Tenggara semakin fokus dalam mendapatkan nilai terbaik dari perjalanan mereka guna memastikan pengalaman tak terlupakan, perubahan ini tercermin dalam industri pariwisata halal di seluruh dunia yang semakin berkembang pesat. Pada saat yang sama, teknologi membantu demografi ini untuk melakukan perjalanan sesuai dengan kebutuhan mereka, mulai dari pengalaman yang sangat dipersonalisasi didukung oleh kecerdasan buatan sehingga memungkinkan pembayaran lintas negara yang mudah dan aman menggunakan Mastercard. Bersama-sama, ini menandai tingkat kenyamanan baru bagi wisatawan Muslim dan membuka era baru pertumbuhan dan profitabilitas bagi operator wisata. Kerja sama jangka panjang Mastercard dan CrescentRating merupakan bukti kekuatan kemitraan kedua belah pihak dan pentingnya terus memahami serta melayani para wisatawan Muslim.” (*)