Bangun Hanggar Baru, PT ANI Kejar Customer Satisfaction

Bangun Hanggar Baru, PT ANI Kejar Customer Satisfaction
Prosesi syukuran pemasangan atap hanggar pesawat di Bandara Budiarto, Curug, Tangerang oleh PT AAP dan PT AN, Jumat (21/6/2024). DokPT Aero Nusantara Indonesia

Transportasi.co | Memiliki lebih dari 17 ribu pulau, Indonesia pantas disebut sebagai negara kepulauan. Wajar jika transportasi udara menjadi penting untuk Indonesia. Bukan hanya untuk konektivitas, tapi juga sebagai penggerak ekonomi nasional. Oleh karenanya Indonesia diharapkan memiliki industri aviasi yang kuat. Termasuk juga industri industri Maintenance Repair and Overhaul (MRO) sebagai pendukung utamanya.

Menyikapi hal tersebut, PT Adhya Avia Prima memandang pentingnya kehadiran industri MRO untuk memastikan keamanan pesawat dalam beroperasi melalui perbaikan dan perawatan pesawat secara berkala. 

“Sejak awal kami konsen dengan bisnis aviasi. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan PT Aero Nusantara Indonesia (ANI) dan Kementerian Perhubungan Udara untuk membangun hanggar di kawasan Bandara Budiarto ini,” kata Otto Sigit Budianto, Komisaris PT Adhya Avia Prima, usai prosesi pemasangan atap hanggar pesawat di Bandara Budiarto, Curug, Tangerang, kemarin (21/6).

Kolaborasi ini kata Otto bisa tercipta karena masing-masing pihak memiliki konsentrasi dan misi yang sama yaitu untuk memajukan industri penerbangan di Indonesia, khususnya dari sisi maintenance. Menurut Otto, peran MRO dalam bisnis aviasi bisa mencapai 40% dan telah menjadi tulang punggung bisnis.

Sementara itu Adelina Yossi Elmira, Direktur PT Aero Nusantara Indonesia (ANI), perusahaan yang bergerak di industri MRO, mengungkapkan bahwa pembangunan hanggar diperkirakan akan selesai pada awal tahun 2026 nanti. Sebelumnya PT ANI sendiri sudah memiliki hanggar yang bisa diisi dua pesawat.

“Jadi ini bukan hanggar baru bagi PT ANI. Makanya background kami membuat hanggar baru ini adalah karena kami ingin ekspansi ini dapat meningkatkan customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Agar tidak ada lagi momen stagnan,  jadi kami memperluas lahan dan membangun hanggar yang mampu menampung sekitar enam pesawat,” ujar perempuan technopreneur ini.

Yossi sendiri berpendapat bahwa faktor keamanan dan keselamatan operasional pesawat begitu urgen. Bahkan ia juga tidak ingin ada orang yang memandang pesawat-pesawat Indonesia kurang aman. “Dengan adanya hanggar baru ini nantinya PT ANI ini ingin berkontribusi dan memberikan pengaruh pada kemajuan industri aviasi di Indonesia,” katanya.

Otto juga berharap bahwa proses pembangunan ini bisa selesai dari waktu yang ditentukan. “Kami berharap dalam watu 1,5 tahun hanggar ini sudah bisa beroperasi. At least satu hanggar bisa beroperasi,” katanya.

Otto yang dikenal sebagai Airman (penerbang) dan telah lama berkecimpung di industri aviasi memiliki harapan besar terhadap kemajuan industri aviasi di Tanah Air. “Ada panggilan dalam diri saya bagaimana industri aviasi di Indonesia bukan hanya berkembang tapi bisa lebih baik dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” imbuhnya. (*)

 

#News

Index

Berita Lainnya

Index