Diguyur Dana, BUMN Karya (Harusnya) Menggeliat

Diguyur Dana, BUMN Karya (Harusnya) Menggeliat
PT Hutama Karya (Persero) akan melanjutkan pembangunan JTTS fase 2 dan 3. JTTS ini yang menghubungkan Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Lampung dan Sumatra Utara,

Transportasi.co | Sebanyak 16 perusahaan pelat merah siap tancap gas di tahun depan. Hasil rapat kerja antara Menteri BUMN Erick Thohir  dengan Komisi VI DPR RI yang berujung pada sinyal kucuran dana dari penyertaan modal negara (PMN) jadi pemicunya. Kabar ini tentu menjadi angin segar untuk para BUMN Karya. Khususnya BUMN yang bergerak di sektor konstruksi.

Intinya Komisi VI DPR sudah memberikan lampu hijau PMN 2025 kepada 16 perusahaan berpelat merah. Bahkan juga sudah disepakati dananya sebesar Rp44,24 triliun, sesuai usulan.

Ada pun empat BUMN karya yang siap menerima kucuran modal negara tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT PP (Persero) Tbk. Total dana yang dari keempat BUMN Karya ini mencapai total Rp19,51 triliun.

Hutama Karya akan memperoleh Rp13,86 triliun yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan JTTS (Jalan Tol Trans Sumatera) yang merupakan penugasan pemerintah. Lalu Adhi Karya akan menerima dana sekitar Rp2,09 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen dan Solo-Jogja, sebagai bagian pengembangan usaha.

Sama seperti Adhi Karya, Wijaya Karya akan menerima PMN kategori pengembangan usaha. Nilainya mecapai Rp2 triliun dan akan digunakan untuk perbaikan struktur permodalan. Sementara PT PP (Persero) Tbk. akan menerima Rp1,56 triliun yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek tol Jogja-Bawen dan Kawasan Industri Terpadu Subang.

Semoga saja dengan adanya kucuran dana bisa menjadi tambahan tenaga ekstra untuk BUMN Karya. Ini bisa jadi momentum untuk bangkit memperbaiki reputasi dan kinerjanya selama ini.
 

Berita Lainnya

Index