Ketidakpastian Insentif Mobil Hybrid Mengganggu Pasar?

Ketidakpastian Insentif Mobil Hybrid Mengganggu Pasar?
Almaz Hybrid. (Dok: @setirkanan_official)

Transportasi Indonesia | Industri otomotif Indonesia kini tengah dihadapkan pada ketidakpastian yang mengganggu pasar mobil hybrid

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan bahwa perusahaan mengalami kerugian akibat keputusan insentif mobil hybrid yang belum kunjung jelas. Hal tersebut ia ungkapkan, Selasa (30/07/2024). 

Menurut Soerjopranoto, ketidakjelasan mengenai insentif mobil hybrid telah menyebabkan calon pembeli menunda keputusan mereka. 

"Mengenai wacana peraturan pemerintah mengenai hybrid, kami mengharapkan pemerintah segera memberikan gambaran yang jelas mengenai ada atau tidaknya peraturan ini," ungkapnya. 

Meskipun pembicaraan mengenai insentif mobil hybrid telah berlangsung lama di tingkat kementerian, hingga kini belum ada keputusan yang jelas. 

Ketidakpastian ini menghambat perkembangan pasar mobil hybrid dan membuat keputusan pembelian menjadi lebih sulit bagi konsumen.

Soerjopranoto juga menyoroti pentingnya kepastian dalam kebijakan pemerintah, terutama terkait dengan target net zero carbon yang dicanangkan untuk tahun 2060. 

"Hybrid merupakan bagian dari mesin 'combustion'. Jadi tergantung pemerintah apakah akan 'berlari' dengan mobil listrik atau 'berjalan' dengan membawa mobil hybrid," ujarnya.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi juga menekankan perlunya realisasi insentif pajak untuk mobil hybrid. Hal tersebut ia ungkapkan di ICE BSD, Kamis (18/07/2024).

Nangoi menyebutkan bahwa keterlambatan dalam pemberian insentif dapat mempengaruhi iklim investasi di sektor otomotif. 

"Kalau kami lihat negara tetangga memberikan insentif untuk mobil hybrid. Kalau kami tidak berhati-hati, kami khawatir mereka bisa mengalihkan produksinya ke negara-negara tersebut," jelasnya.

#Mobil

Index

Berita Lainnya

Index