Transportasi Indonesia | PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile sebagai APM DFSK di Indonesia, Ahmad Rofiqi memberikan penjelasan mendalam mengenai masalah bocornya baterai pada kendaraan listrik. Informasi tersebut dihimpun dari gridoto.com pada Selasa (06/08/2024).
Menurut Ahmad, meskipun degradasi baterai adalah hal yang alami seiring penggunaan, kecepatan penurunan performa baterai sangat dipengaruhi oleh cara penggunaannya.
"Itu sangat bergantung pada cara pakainya," katanya.
"Baterai mobil listrik akan mengalami penurunan performa seiring waktu," tambahnya.
Salah satu kebiasaan yang dapat mempercepat kerusakan adalah seringnya pengisian dari posisi baterai yang sangat rendah.
"Makin sering diisi dari posisi low battery, battery health-nya akan semakin lebih cepat turun," ujarnya.
"Bisa dilakukan sesekali, kalau keseringan akan membuat baterai mobil listrik cepat panas," terusnya.
Pengisian dari posisi low battery juga cenderung memakan waktu lebih lama yang menyebabkan alat charger menjadi lebih sering panas
Ahmad menyarankan agar pengguna lebih baik membiasakan diri untuk mengisi baterai setelah mobil digunakan, tanpa memperhatikan sisa daya.
Pemilik tidak perlu khawatir tentang overcharge, karena alat charger mobil listrik sudah dilengkapi dengan saklar otomatis yang akan mengurangi pasokan arus listrik saat baterai hampir penuh.