Jelang HUT RI ke-79 DPR Soroti Pembangunan Jalan

Jelang HUT RI ke-79 DPR Soroti Pembangunan Jalan
Ilustrasi

Transportasi.co | Menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024, pemerintah tengah mempercepat pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, pada 26 Juli 2024 progres Jalan Tol Akses IKN Seksi 3A, 3B, dan 5A sudah mendekati penyelesaian. Namun, percepatan ini tidak lepas dari berbagai tantangan dan potensi masalah yang perlu diwaspadai.

Tol 3A yang menghubungkan Karang Joang dengan KKT Kariangau sepanjang 13,4 km telah mencapai 88% penyelesaian. Tol 3B yang menghubungkan KKT Kariangau dengan Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km mencapai 91% progres, dan Tol 5A yang menghubungkan Simpang Tempadung dengan Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km mencapai 88% progres. Meskipun demikian, kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan.

BMKG telah melakukan rekayasa cuaca untuk mengurangi hambatan yang disebabkan oleh curah hujan tinggi. Namun, percepatan pembangunan ini tetap mengundang kekhawatiran. Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama (SJP), dalam keterangan resminya pada 5 Agustus 2024, menyatakan apresiasinya terhadap kerja keras pemerintah. Namun, ia juga mengingatkan tentang potensi masalah yang bisa muncul akibat percepatan pembangunan ini.

“Progres Jalan Tol IKN yang belum mencapai 100% namun diklaim sudah siap untuk perayaan HUT RI 17 Agustus, meskipun terus terpapar curah hujan yang tinggi, patut diwaspadai,” ujar SJP. Ia mengingatkan insiden amblesnya Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Kilometer 64 yang terjadi akibat curah hujan tinggi, yang sempat mengganggu arus mudik pada Lebaran 2024.

SJP juga mengkritisi perencanaan pembangunan yang kurang matang. Pada Rapat Kerja dengan Komisi V DPR pada 5 Juni 2024, Menteri PUPR menyebut curah hujan tinggi sebagai penyebab amblesnya Jalan Tol Bocimi. Namun, Komisi V menolak alasan tersebut, menyatakan bahwa penyebab utama adalah perencanaan yang lemah dan studi geologi yang tidak memadai.

Selain masalah jalan tol, pembangunan Bandara IKN juga mengalami kendala. SJP mengapresiasi keputusan pemerintah untuk tidak memaksakan pengoperasian bandara yang masih kekurangan 300 meter pada runway. Karena bandara tersebut belum dapat digunakan, penerbangan dialihkan ke Bandara Sepinggan Balikpapan, dan tamu undangan diangkut menggunakan bus.

SJP mengungkapkan bahwa untuk mengangkut tamu undangan dari Bandara Sepinggan Balikpapan ke IKN, pemerintah mendatangkan 56 bus pariwisata dari Solo dan Surabaya. Bus-bus ini diperiksa di Terminal Tirtonadi Surakarta dan Terminal Purabaya Surabaya sebelum dioperasikan di IKN pada 10-19 Agustus 2024. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan mengapa tidak menggunakan bus lokal dari Balikpapan dan sekitarnya. Masalah serupa pernah terjadi dalam ajang MotoGP di Mandalika, NTB, yang juga menggunakan bus dari luar daerah sehingga tidak mengenal medan lapangan, menyebabkan banyak penonton tidak terangkut.

“Dengan berbagai potensi masalah tersebut, saya tetap berharap agar pelaksanaan HUT RI ke-79 di IKN berjalan lancar dan percepatan pembangunan infrastruktur tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tutup SJP.

#Mobil

Index

Berita Lainnya

Index