Transportasi.co | Tantangan Indonesia di bidang ketenagalistrikan menjadi tanggungjawab bersama. Pemerintah dan seluruh stakeholder ketenagalistrikan memegang peranan penting dalam menjawab tantangan tersebut. Sinergi keduanya dirasa penting untuk menjawab tantangan energi ke depan dalam mewujudkan target net zero emission di tahun 2060, meski faktanya masih sekitar 67 persen kebutuhan pembangkit listrik masih berasal dari energi fosil.
Kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci. Kunci yang dapat mewujudkan semua lapisan masyarakat dapat menikmati listrik secara berkecukupan dan merata. Dengan tercukupinya pasokan listrik yang andal, roda perekonomian di Indonesia akan bergerak laju menuju target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Menyikapi hal tersebut, Majalah Listrik Indonesia sebagai media terdepan dalam mengabarkan informasi seputar ketenagalistrikan dan energi nasional, berinisiatif untuk memberikan apresiasi berupa Tanda Kehormatan Listrik Indonesia kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan ketenagalistrikan dan energi di Tanah Air.
Dalam sambutan penghargaan Tanda Kehormatan Listrik Indonesia, di Hotel Bidakara (26/9) Dewan Pakar Majalah Listrik Indonesia, Prof. Tumiran mengungkapkan bahwa Majalah Indonesia berhasil bertahan di tengah tantangan digitalisasi dan terus memberikan informasi mengenai sektor energi di Indonesia. “Sampai hari ini, inisiatif dari teman-teman wartawan, maupun pengelola Majalah Listrik Indonesia mempertimbangkan dengan situasi ekonomi yang sulit, kemudian Majalah Listrik Indonesia bisa tumbuh dan ingin memberikan sudut pandang khusus melalui perspektif media. Yaitu bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia di sektor energi dan kelistrikan diapresiasi oleh Majalah Listrik Indonesia,” ujarnya semalam.
Dia juga menjelaskan bahwa Tanda Kehormatan ini merupakan penghargaan yang diberikan Majalah Listrik Indonesia dalam momen istimewa, yaitu penerbitan Majalah Listrik Indonesia yang ke-100 Edisi. Kami juga menyadari, tanpa adanya perusahaan-perusahaan, asosiasi, dan tokoh nasional yang memikirkan ketenagalistrikan Indonesia, rasanya mustahil Indonesia dapat menjawab seluruh tantangan energi kelistrikan ke depan,” ujar Tumiran.
Sementara itu Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Prof. Eniya Listiani Dewi memberikan ucapan selamat kepada Majalah Listrik Indonesia atas keberhasilannya menerbitkan Majalah Listrik Indonesiai edisi ke-100.
“Selamat kepada Majaah Listrik Indonesia karena hingga saat ini teguh dan kukuh serta selalu istiqomah untuk memberikan pengetahuannya tentang kelistrikan dan energi. Sekali lagi selamat untuk Majalah Listrik Indonesia yang telah mencapai 100 Edisi,” katanya.
Ada sekitar 70 perusahaan yang akan menerima Tanda Kehormatan Listrik Indonesia dan ada lima tokoh perorangan yang dinilai telah berjasa dalam kemajuan bidang ketenagalistrikan dan energi di Indonesia. Penghargaan berupa Tanda Kehormatan Listrik Indonesia ini sendiri sudah melalui proses internal Sidang Dewan Redaksi Majalah Listrik yang menghasilkan keputusan untuk memberikan Tanda Kehormatan kepada sejumlah perusahaan, asosiasi dan tokoh perorangan dalam bidang ketenagalistrikan dan energi.
Managing Director Listrik Indonesia Irwadhi Marzuki mengungkapkan bahwa Tanda Kehormatan Listrik Indonesia merupakan apresiasi tertinggi dari Majalah Listrik Indonesia kepada perusahaan, asosiasi, dan tokoh energi. “Tentu saja ini merupakan pengakuan dari Majalah Listrik Indonesia atas eksistensi positif perusahaaan, asosiasi, dan para tokoh yang selama ini telah menunjukkan keberpihakannya pada kemajuan sektor kelistrikan dan energi di Indonesia,” kata Irwadhi.
Irwadhi berharap Tanda Kehormatan ini akan memberi semangat dan motivasi bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi dan berkarya dalam memajukan ketenagakistrikan dan energi khususnya meabangun energi bersih.
Selain 70 perusahaan, ada lima orang tokoh kelistrikan dan energi yang diberikan Tanda Kehormatan Listrik Indonesia. Di antaranya: Sugeng Suparwoto (Ketua Komisi VII DPR-RI) sebagai “Tokoh Politik yang Visioner dan Konsisten Mendorong Percepatan Implementasi EBT di Indonesia”, Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno (Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI) sebagai “Tokoh yang Konsisten Menjaga Implementasi Kebijakan Energi Nasional”, Satya Widya Yudha sebagai “Tokoh Inspirator Energi”, Tri Mumpuni sebagai “Tokoh Penggerak Industri Mikro Energi Terbarukan dan Pemberdayaan Masyarakat”, dan Joseph Pangalila (VP Director of Cirebon Power) sebagai ”Tokoh Pelopor Penerapan Teknologi Pembangkit yang Efisien, Andal, dan Bersih”. (*)