Transportasi.co | Francesco Bagnaia dan Tim Ducati Lenovo berhasil meraih kemenangan penting dalam balapan 26 putaran di Grand Prix Thailand, yang berlangsung dalam kondisi basah di Sirkuit Internasional Chang. Enea Bastianini berhasil menyelesaikan balapan di posisi keempat belas setelah sempat jatuh pada paruh pertama balapan.
Bagnaia memulai dengan baik dari posisi terdepan, sebelum menutup jarak dengan Martin dan memimpin balapan pada putaran kelima saat rivalnya melebar. Pecco kemudian harus mempertahankan posisinya dari Marc Marquez yang tiba-tiba bangkit, namun Marquez akhirnya terjatuh pada putaran ke-13 dengan sisa tiga belas putaran. Terhitung dari detik itu, Sang Juara Dunia bertahan tersebut mengelola jaraknya dengan sempurna dari pembalap lain, dan akhirnya menyentuh garis finis sebagai pemenang yang meninggalkan sisa pembalap lainnya jauh di belakang.
Bastianini kehilangan beberapa posisi di awal karena bersenggolan dengan pembalap lain di tikungan pertama. Setelah berada di luar sepuluh besar, Enea berhasil kembali ke posisi keenam sebelum terjatuh di tikungan delapan pada putaran kesembilan. Dia berhasil melanjutkan balapan dan kembali masuk dalam lima belas besar, mengakhiri balapan di posisi keempat belas.
Dengan berakhirnya Grand Prix kedelapan belas musim ini, Bagnaia tetap berada di posisi kedua klasemen, meski kini dengan selisih 17 poin dari Martín. Bastianini berada di posisi keempat, tertinggal 108 poin dan secara matematis sudah tidak mungkin mengejar gelar. Setelah memenangkan gelar Kejuaraan Konstruktor, Tim Ducati Lenovo juga mengamankan gelar Juara Dunia Tim 2024.
Tim Ducati Lenovo akan kembali beraksi pada hari Jumat di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, untuk seri kedua terakhir musim ini.
- Baca Juga Ducati Merayakan 10 tahun Scrambler®
Francesco Bagnaia, mengatakan bahwa setelah pemanasan, saya merasa belum puas. Namun, saya tidak khawatir karena saya tahu kami punya potensi untuk tampil baik, hanya saja perlu sedikit perbaikan pada performa motor saat pengereman. “Kami berhasil memperbaikinya, dan saya langsung merasa lebih baik,” ujar Bagnaia, melalui keterangan resminya.
Bagnaia menambahkan, ketika Jorge mencoba melesat di awal, saya memilih menunggu beberapa putaran karena saya melihat dia mengambil banyak risiko. “Duel dengan Marc Márquez sangat seru, dan sebelum dia jatuh, kami benar-benar mencetak waktu yang luar biasa. Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk tim, karena seperti biasa mereka telah bekerja dengan fantastis,” imbuh Bagnaia.
Sementara itu, Enea Bastianini menyatakan, kami memulai dengan posisi yang baik. Sayangnya, saya terdorong melebar di tikungan pertama dan kehilangan banyak jarak di lintasan lurus, ditambah lagi visibilitas yang sangat rendah di awal balapan. “Putaran demi putaran, saya berhasil menemukan kembali cara yang tepat dan naik beberapa posisi, tetapi saya sudah berada di ambang batas dan akhirnya terjatuh di tikungan delapan. Sangat disayangkan, saya tidak mengira hal itu akan terjadi. Untungnya, saya bisa melanjutkan balapan dan mencetak beberapa poin,” ucap Bastianini.
Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse menyampaikan bahwa balapan ini sangat menantang. Sangat mudah membuat kesalahan dalam kondisi seperti ini: Anda harus memberikan segalanya untuk menang tetapi juga berhati-hati karena kesalahan selalu mengintai.
“Saya harus memberi selamat kepada Pecco dan Jorge atas penampilan luar biasa mereka hari ini. Sekarang duel yang ketat ini menjadi persaingan resmi untuk mendapatkan gelar juara dengan peluang yang setara. Tujuan kami adalah memberikan semua informasi yang mereka butuhkan agar dapat mengatur set-up motor sebaik mungkin, dan semoga yang terbaik yang menang. Kami harus berjuang hingga akhir, tetapi saya yakin mereka akan terus memberikan banyak kegembiraan bagi kami dan semua penggemar Ducati,” pungkas Dall’Igna. (*)