AirNav Indonesia Memprediksikan ada kenaikan pergerakan pesawat sebesar 3% di momentum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Libur Nataru.
Transportasi.co | Tak terasa, waktu terus bergulir hingga kita akan sampai di penghujung 2024. Memasuki Desember, ada perayaan Natal 2024 dan Januari 2025 akan ada perayaan pergantian tahun dari 2024 menuju 2025. Artinya, liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan segera menjelang.
Libur Nataru akan berdampak pada peningkatan mobiltas orang dan barang. Ada yang pulang kampung untuk memperingati hari Natal bersama keluarga besar atau sekadar mengisi liburan panjang guna merayakan pergantian tahun.
Berbicara peningkatan mobilitas orang dalam libur Nataru akan menyebabkan naiknya permintaan jasa pelayanan transportasi publik, seperti angkutan udara. Jasa penerbangan akan megalami lonjakan penumpang yang berimbas pada meningkatnya kesibukan di bandar udara (bandara) dan maskapai.
Dengan semakin meningkatnya pergerakan pesawat, tentu saja akan meningkatkan kesibukan frekuensi lalu lintas penerbangan. Menyoal lalu lintas penerbangan di tanah air, ada peran besar dan penting yang di hadirkan Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Air Navigation Indonesia, yang biasa kita sebut AirNav Indonesia.
Polana Banguningsih Pramesti, Direktur Utama AirNav Indonesia, mengatakan, AirNav Indonesia, sebagai satu-satunya perusahaan milik pemerintah yang melayani jasa kenavigasian penerbangan di Indonesia melihat dunia penerbangan di Indonesia hingga penghujung 2024, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi covid, secara rata-rata traffic penerbangan hanya mencapai 76% untuk penerbangan domestik. “Sedangkan untuk penerbangan internasional dan over flying sudah kembali normal seperti pre-covid atau tahun 2019,” ujar Polana, kepada Trasportasi.co , di kantor pusat AirNav Indonesia, Tangerang, Banten, Senin (11/11).
Polana menambahkan, seiring pertubuhan ekonomi yang semakin membaik akan meningkatkan jumlah pergerakan pesawat akan lebih meningkat. “Bisnis penerbangan sangat sensitive terhadap pengaruh faktor luar, seperti adanya panemi covid. Isu geopolitik dpaat juga mempengaruhi traffic penerbangan, seperti terjadinya peperangan antar Ukraina dan Rusia telah menekan traffic penerbangan di kawasan tersebut. AirNav Indonesia tidak dapat meng-create traffic penerbangan,” jelas dia.
Dia menambahkan, ada beberapa momentum peningkatan traffic penerbangan, seperti libur natal dan tahun baru (Nataru), yang menjadi tugas rutin AirNav Indonesia setiap tahunnya. “Kami selalu siap dalam mendukung pelayanan navigasi penerbangan pada saat momen libur Nataru, juga pada saat libur Lebaran dan musim libur sekolah,” jelas Polana.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya terus melakukan kolaborasi dengan pihak pengelola bandara, BMKG, Basarnas, Lembaga vulaknologi, maskapai dan regulator. “Untuk itu kami memperkuat tiga aspek, yaitu sumber daya manusia (SDM), peralatan dan prosedur. AirNav Indonesia juga menyesuaikan dengan jam perasi masing-masing bandara dan fleksible terhadap slot penerbangan yang diminta oleh maskapai serta kesiapan prosuder, baik dalam kondisi normal dan jika terjadi bencana alam, seperti gunung api meletus,” terang Polana.
Berdasarkan data Airnav Indonesia, lanjut dia, dalam libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan ada kenaikan traffic penerbangan sekitar 3 persen. “Berdasarkan pengalaman beberapa libur Nataru sebelumnya, kami sudah mengidentifikasikan rute-rute penerbangan yang sangat padat, seperti Jakarta-Denpasar, Jakarta-Medan, Jakarta-Singapura dan Jakarta-Thailand. Selain itu, kami juga memetakan maskapai mana saja yang mengalami peningkatan pergerakannya,” imbuh Polana.
Untuk lebih lengkap mengenai Persiapan AirNav Indonesia Dalam Menghadapt Libur Nataru, dapat disaksikan di Kanal Youtube Transportasi Media di https://youtube.com/@transportasimedia?si=JRBNNLCKV3SGkXgu