Transportasi Indonesia | Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa PLN telah memasang fasilitas fast charging di sejumlah rest area sebagai langkah antisipasi mengatasi potensi antrian panjang di SPKLU. Hal tersebut ia ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI beberapa waktu yang lalu, dikutip pada Selasa (04/12/2024).
"Jadi kalau antriannya 10, 10 x 20 menit, 200 menit. Itu artinya 3,5 jam. Nah, kami maka selama lebaran di rute PLN, direksi PT PLN itu, kami sekarang saat ini menjadi sibuk. Karena ada mobil listrik yang semakin meningkat. Nah, alhamdulillah selama mudik kemarin, antrian di fast charging kami sangat minimalis. Jadi kami bisa mengelola ini dengan baik," ungkapnya
Pengisian daya mobil listrik kini hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, yang biasanya bisa memakan waktu berjam-jam.
Namun, pengisian secara cepat tersebut hanya bisa digunakan apabila kendaraan listrik sudah memiliki teknologi fast charging. Jika hanya menggunakan teknologi mid charging bisa membutuhkan waktu dua jam dan jika menggunakan teknologi slow charging bisa memakan waktu hingga tiga jam.
Pemasangan teknologi fast charging tersebut berkaca pada peningkatan transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga lima kali lipat pada momen mudik lebaran tahun lalu.
"PLN ini dulu kalau lebaran hanya menyediakan pasokan listrik Bu. Tetapi kali ini untuk lebaran, kami itu dalam kondisi yang was-was. Kalau ada 150 kendaraan listrik, kehabisan listrik di jalan, itu gimana? Kalau bensin mudah, pakai motor, pakai jerigen dimasukkan. Kalau listrik seperti apa?," jelasnya.