Moda transportasi LRT Jakarta (Velodrome-Kelapa Gading) mencatat jumlah penumpang rata-rata 3000 perhari selama lima tahun beroperasi. Perpanjangan rute hingga Manggarai diyakini mampu menambah jumlah penumpang.
Transportasi.co | Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh, setelah lima tahun beroperasi, LRT Jakarta saat ini menjadi salah satu simbol transportasi massal dan kemajuan Kota Jakarta.
"Mungkin baru dua kota yang sudah ada LRT di Indonesia. Tapi di Jakarta aktif sebagai salah satu opsi angkutan massal bagi warga. Bahkan, LRT Jakarta telah berhasil memperoleh pencapaian Standar Pelayanan Minimum lebih dari 99 persen dan ketepatan waktu operasi 99 persen selama lima tahun ini," ujar Pj. Gubernur Teguh, Jumat (6/12/2024).
Teguh juga mengapresiasi capaian penumpang LRT Jakarta sebanyak 3,8 juta selama lima tahun terakhir dengan rata-rata penumpang 3.000 orang per hari. Bila selesai pembangunan LRT fase 1B (Rawamangun-Manggarai) nanti, ditargetkan jumlah penumpang akan meningkat menjadi 70 ribu hingga 80 ribu orang.
"Oleh karena itu, saat ini kita harus mempersiapkan tim yang terbaik. Saya harap momen ini (lima tahun operasional) tidak hanya sekadar seremoni saja. Tapi harus dijadikan upaya menumbuhkembangkan semangat dan profesionalitas jajaran LRT Jakarta. Hal ini agar bisa terus memberikan kualitas pelayanan yang terbaik," ungkap Teguh.
Sementara itu, Dirut LRT Jakarta Hendri Saputra menyambut baik perhatian Pj. Gubernur Teguh dalam momen lima tahun beroperasi LRT Jakarta. Ia berharap, dengan sinkronnya jalur 1A dan 1B nanti, LRT Jakarta bisa melayani kebutuhan mobilisasi warga secara optimal, baik dari segi jumlah penumpang maupun armadanya.
"Kepada Pj. Gubernur Teguh, suatu kehormatan bagi kami telah berkunjung ke kantor kami. Kami berharap, dengan bersambungnya jalur fase 1A dan 1B nanti kita akan bisa melayani masyarakat lebih banyak lagi. Semoga jajaran LRT Jakarta tetap kompak dan semangat, untuk bisa melayani lebih banyak warga ke depannya," pungkas Hendri Saputra. (Bima)