Transportasi Indonesia | Kendaraan listrik kini menjadi pilihan banyak orang berkat teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi. Namun, tidak sedikit pengguna yang mengeluhkan baterai atau aki kendaraan listrik cepat soak, meskipun usia pakainya masih tergolong muda. Banyak dari masalah ini sebenarnya disebabkan oleh kebiasaan sepele yang sering diabaikan. Berikut beberapa hal yang dapat memperpendek usia aki kendaraan listrik Anda.
1. Pengisian Daya yang Berlebihan (Overcharging)
Salah satu kebiasaan yang sering terjadi adalah membiarkan baterai terus terisi meskipun sudah mencapai kapasitas penuh. Overcharging dapat memicu peningkatan suhu yang merusak sel baterai. Pastikan menggunakan charger dengan fitur otomatis memutus arus setelah daya penuh atau mengawasi waktu pengisian dengan cermat.
2. Membiarkan Baterai Kosong Terlalu Lama
Mengendarai kendaraan hingga baterainya habis total dan kemudian membiarkannya dalam keadaan kosong untuk waktu lama dapat menyebabkan sel baterai mengalami kerusakan permanen. Selalu isi ulang daya sebelum baterai benar-benar kosong, idealnya ketika kapasitasnya tersisa 20–30%.
3. Mengisi Daya di Suhu Ekstrem
Baterai kendaraan listrik sangat sensitif terhadap suhu lingkungan. Mengisi daya saat cuaca terlalu panas atau dingin dapat memperpendek umur baterai. Usahakan mengisi daya di tempat yang memiliki suhu stabil, seperti di dalam garasi atau tempat teduh.
4. Penggunaan Charger Tidak Resmi
Menggunakan charger yang tidak sesuai spesifikasi atau produk palsu dapat memberikan dampak buruk pada performa baterai. Charger yang tidak resmi cenderung tidak memiliki mekanisme pengaman yang memadai sehingga meningkatkan risiko kerusakan. Gunakan charger bawaan dari pabrikan kendaraan untuk memastikan keamanan baterai.
5. Kebiasaan Mengemudi yang Agresif
Sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak tidak hanya berdampak pada performa motor listrik, tetapi juga membebani baterai. Kebiasaan ini mengakibatkan daya terpakai secara tidak efisien, sehingga memperpendek masa pakai baterai. Berkendaralah dengan kecepatan stabil untuk menjaga kondisi baterai.
6. Tidak Memanfaatkan Mode Penghemat Energi
Sebagian kendaraan listrik memiliki fitur energy saving mode atau eco mode. Tidak memanfaatkan fitur ini akan membuat baterai lebih cepat habis. Mode ini tidak hanya memperpanjang jarak tempuh, tetapi juga mengurangi tekanan pada baterai.
7. Perawatan Rutin yang Terabaikan
Mengabaikan pemeriksaan rutin baterai atau tidak memperhatikan perawatan yang dianjurkan oleh produsen juga menjadi penyebab utama kerusakan dini. Pastikan untuk mengikuti panduan servis kendaraan dan memeriksakan baterai secara berkala ke bengkel resmi.
8. Penyimpanan yang Tidak Tepat
Jika kendaraan listrik tidak digunakan dalam waktu lama, seperti saat libur panjang, pastikan untuk menyimpannya dengan baterai yang tidak kosong. Biarkan baterai dalam keadaan terisi sekitar 50–70%. Hindari juga penyimpanan di tempat dengan suhu tinggi atau langsung terkena sinar matahari.
9. Memaksakan Kapasitas Beban
Membawa muatan yang terlalu berat akan memberikan beban berlebih pada baterai. Setiap kendaraan listrik memiliki spesifikasi beban maksimum yang harus dipatuhi untuk memastikan performa baterai tetap optimal.
10. Mengabaikan Kondisi Kabel dan Port Pengisian
Port pengisian dan kabel yang kotor atau longgar dapat menghambat aliran daya, bahkan menimbulkan korsleting. Bersihkan port dan kabel secara teratur dan pastikan semuanya dalam kondisi baik sebelum pengisian.
Merawat aki kendaraan listrik tidak hanya menghemat biaya penggantian baterai yang mahal, tetapi juga memastikan pengalaman berkendara tetap nyaman dan aman. Hindari kebiasaan-kebiasaan di atas dan terapkan cara perawatan yang tepat untuk memperpanjang masa pakai baterai kendaraan listrik Anda. Dengan langkah kecil namun konsisten, baterai kendaraan listrik Anda akan awet dan selalu dalam kondisi terbaik.
