Transportasi.co – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik, setara dengan 92.334 botol plastik, melalui program Reverse Vending Machine (RVM) selama periode 2023-2024. Inisiatif ini dilakukan bekerja sama dengan Plastic Pay sebagai upaya nyata mendukung pengelolaan sampah plastik secara berkelanjutan.
Menurut Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, program RVM merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan. "Sebagai BUMN di sektor transportasi, ASDP ingin menjadi pelopor pengelolaan sampah plastik yang inovatif," ungkap Shelvy.
Dampak Positif Program RVM
Hingga akhir 2024, partisipasi 571 masyarakat dalam program ini telah menyelamatkan 1.458 meter persegi ruang lingkungan dan mengurangi jejak karbon hingga 9 ribu kilogram. Mesin RVM ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, seperti Kantor Pusat ASDP, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN. Rencananya, perangkat ini akan diperluas ke pelabuhan dan area operasional lainnya.
Shelvy menambahkan bahwa program ini tidak hanya sekadar teknologi, tetapi juga bertujuan mengubah pola pikir masyarakat tentang pengelolaan sampah plastik. "Kami ingin menjadi bagian dari solusi, dengan mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan," jelasnya.
Upaya Mendukung Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Selain pengelolaan sampah plastik melalui RVM, ASDP juga mendorong karyawan untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan. Langkah-langkah seperti membawa botol minum pribadi, menggunakan tas belanja daur ulang, dan memilah sampah menjadi kebiasaan yang didorong di lingkungan kerja maupun rumah tangga. "Perubahan besar dimulai dari diri sendiri, dan kami percaya karyawan kami adalah agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik," tutur Shelvy.
Menurut Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga Juli 2024, jumlah sampah nasional mencapai 31,9 juta ton, dengan 11,3 juta ton di antaranya tidak terkelola. Sampah plastik menjadi kontributor utama, sebagaimana diungkapkan oleh Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN), yang menemukan lebih dari 25.000 sampah plastik di sungai-sungai utama Indonesia pada tahun 2023.
ASDP berkomitmen mengembangkan program-program inovatif yang mendukung pencapaian Indonesia bebas sampah plastik pada tahun 2030. Dengan kolaborasi yang lebih luas dan partisipasi aktif masyarakat, ASDP optimis dapat memberikan kontribusi besar bagi lingkungan dan keberlanjutan bangsa. "Kami berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang bersih dan berkelanjutan," pungkas Shelvy. (*)