Bendungan Rukoh Garapan Waskita Karya Akan Diresmikan, Wujud Ketahanan Pangan di Aceh

Bendungan Rukoh Garapan Waskita Karya Akan Diresmikan, Wujud Ketahanan Pangan di Aceh
Bendungan Rukoh, Aceh. (DOK.Waskita Karya)

Transportasi.co - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meresmikan enam bendungan pada awal tahun ini. Salah satunya adalah Bendungan Rukoh, proyek unggulan PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang berlokasi di Kabupaten Pidie, Aceh. Kehadiran bendungan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Bendungan Rukoh memiliki kapasitas tampung mencapai 128 juta meter kubik (m³) dengan nilai investasi sebesar Rp 1,7 triliun. Bendungan ini dirancang untuk mengairi lahan irigasi seluas 11.950 hektare (ha) dengan pola tanam padi-padi-palawija dan intensitas tanam hingga 300 persen. Hal ini diharapkan dapat mendukung produktivitas pertanian yang lebih tinggi.

Menurut Menteri PUPR, Dody Hanggodo, pembangunan infrastruktur sumber daya air seperti bendungan sangat vital untuk mendukung swasembada pangan nasional. "Dari bendungan, bendung, hingga irigasi primer, sekunder, dan tersier, semuanya berkontribusi langsung ke sawah-sawah," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem irigasi yang terintegrasi.

Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menambahkan bahwa pembangunan Bendungan Rukoh juga bertujuan untuk mendukung ketahanan air dan kedaulatan pangan di Aceh. Aliran air dari bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Lebih lanjut, Bendungan Rukoh tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur irigasi, tetapi juga memiliki potensi untuk mengurangi risiko banjir hingga 89,62 persen. Selain itu, proyek ini juga dirancang untuk mendukung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas hingga 140 MegaWatt (MW), serta menyediakan air baku sebesar 0,90 m³ per detik.

Sebagai informasi, proses pengisian air waduk atau impounding telah dilakukan sejak akhir Desember 2024. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat Bendungan Rukoh akan segera dirasakan oleh masyarakat Aceh, khususnya di sekitar Kabupaten Pidie. "Kami berharap bendungan ini dapat memberikan multiplier effect yang luas, baik dari sisi irigasi, pengurangan banjir, maupun penyediaan air baku," tambah Ermy.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya melalui kerja sama operasi (KSO) dengan Adhi Karya dan Andesmont, dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,24 triliun. Sebelumnya, sepanjang tahun 2024, Waskita Karya telah berhasil meresmikan empat bendungan lainnya, yaitu Karian pada Januari, Margatiga dan Leuwikeris pada Agustus, serta Temef pada Oktober.

Dengan berbagai manfaat strategis yang ditawarkan, Bendungan Rukoh diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di Aceh dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (*)

#PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Index

Berita Lainnya

Index