Transportasi.co - Menjelang libur panjang Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Hari Raya Imlek, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kementerian Perhubungan mempersiapkan langkah antisipasi untuk mengelola kepadatan penumpang dan kendaraan. Langkah ini berlaku selama periode 24 Januari hingga 2 Februari 2025, dengan fokus pada lintasan strategis seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
Sebagaimana dijelaskan oleh Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, peningkatan mobilitas masyarakat selama libur panjang berdampak pada meningkatnya aktivitas di sektor penyeberangan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil tindakan proaktif untuk mengatasi potensi kemacetan.
Selanjutnya, operasional angkutan penyeberangan telah diatur di empat pelabuhan utama, yakni Ketapang, Gilimanuk, Merak, dan Bakauheni. Untuk meminimalkan antrean, kendaraan tertentu diberikan prioritas, sementara buffer zone disiapkan untuk menampung kendaraan jika kapasitas pelabuhan mencapai batas maksimum. Selain itu, pelabuhan alternatif seperti Ciwandan dan BBJ Bojonegara akan dioperasikan jika diperlukan.
Di sisi lain, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, menegaskan pentingnya koordinasi antara ASDP, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Koordinasi ini bertujuan untuk menentukan jadwal operasional kapal demi kelancaran layanan.
Shelvy menambahkan, sekitar 28-32 kapal disiapkan untuk beroperasi selama 24 jam di lintasan Merak-Bakauheni, termasuk kapal berukuran besar yang mampu mengangkut lebih dari 300 kendaraan kecil saat puncak arus. Sementara itu, fasilitas pendukung seperti Dermaga Bulusan di lintasan Ketapang telah disiapkan untuk menampung hingga 400 kendaraan kecil jika terjadi lonjakan.
Selain itu, pengalihan kendaraan golongan besar ke pelabuhan alternatif diterapkan di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Misalnya, kendaraan barang golongan VII akan diarahkan melalui lintasan alternatif Jangkar-Lembar untuk mengurangi beban di pelabuhan utama.
Tidak hanya itu, pengguna jasa diimbau untuk memanfaatkan aplikasi Ferizy untuk pembelian tiket daring. Tiket sudah dapat dibeli sejak H-60 keberangkatan, dengan pembelian paling lambat dilakukan H-1 sebelum jadwal keberangkatan. Hal ini penting untuk mendukung kelancaran dan pengalaman perjalanan yang aman serta nyaman.
Terakhir, Ahmad Yani menekankan bahwa Kementerian Perhubungan akan terus memantau kebijakan operasional di lapangan melalui evaluasi berkala bersama KSOP dan BPTD. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pergerakan penumpang dan kendaraan selama libur panjang dapat berlangsung aman, lancar, dan terkendali. (*)
- Kementerian Perhubungan
- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
- Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
- Hari Raya Imlek
- Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani
- Pelabuhan Ketapang
- Pelabuhan Gilimanuk
- Pelabuban Merak
- Pelabuhan Bakauheni
- Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin