SIG Dukung Inovasi Semen Hijau, Solusi Atasi Oversupply dan Wujudkan Program 3 Juta Rumah

SIG Dukung Inovasi Semen Hijau, Solusi Atasi Oversupply dan Wujudkan Program 3 Juta Rumah
Direktur Utama SIG, Donny Arsal (kedua kanan) menyampaikan paparan pada acara ESG Sustainability Forum 2025 yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta. (Dok. SIG)

Transportasi.co  – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam sektor perumahan melalui program 3 juta rumah. Program ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, Hashim mengungkapkan bahwa pemerintah Qatar dan sektor swasta di Qatar telah berkomitmen untuk membiayai pembangunan 4 hingga 6 juta unit rumah. Selain itu, Uni Emirat Arab juga turut serta dengan janji pendanaan untuk 1 juta unit rumah. Tidak hanya itu, negara-negara lain seperti Cina, Turki, India, dan Singapura juga menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam proyek ini.

Dengan adanya program perumahan ini, setidaknya 185 sektor ekonomi yang terkait dengan industri perumahan akan mendapatkan manfaat, termasuk industri semen. Menurut Hashim, peningkatan permintaan semen akibat program ini dapat menjadi solusi atas masalah oversupply yang saat ini dihadapi industri semen domestik.

Sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi, Hashim juga menekankan pentingnya aspek lingkungan. Ia menyoroti bahwa sektor industri, termasuk pabrik semen, harus menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan lingkungan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menyampaikan bahwa SIG senantiasa menjalankan praktik bisnis berkelanjutan dengan mengacu pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Perusahaan telah menerapkan Sustainability Roadmap 2030 yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Planet, People, dan Prosperity.

SIG terus berupaya menurunkan tingkat emisi karbon per ton produknya melalui berbagai inisiatif, seperti efisiensi energi dan optimalisasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Selain itu, SIG juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam dengan memanfaatkan bahan baku dan bahan bakar alternatif, pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro, serta teknologi modern seperti hydrogen rich injection dan sistem pemulihan panas (WHRPG).

Lebih jauh, Donny menekankan bahwa SIG telah berhasil mengembangkan produk semen hijau yang menghasilkan emisi karbon 21% hingga 38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional. Salah satu inovasi terbarunya adalah bata interlock presisi, produk turunan dari semen hijau yang memungkinkan proses pembangunan rumah menjadi lebih cepat, efisien, dan ramah gempa dengan desain modern.

Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap dekarbonisasi, SIG juga telah mengonversi pembiayaan perusahaan ke Sustainability Linked Loan (SLL). Selain mendukung inisiatif dekarbonisasi, skema pembiayaan ini juga memberikan keuntungan berupa penurunan margin bunga dibandingkan pinjaman bank sindikasi sebelumnya.

Lebih lanjut, komitmen SIG dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) telah mendapat validasi dari Science-Based Target initiatives (SBTi). Dengan pencapaian ini, SIG menjadi perusahaan pertama di industri bahan bangunan Indonesia yang tervalidasi oleh SBTi, yang dikenal memiliki standar ketat dalam menetapkan target emisi GRK berbasis ilmiah.

Sebagai bentuk pengakuan atas upaya keberlanjutan yang dilakukan, SIG menerima penghargaan ESG Ratings 2025 dari CNBC Indonesia Research dalam ESG Sustainability Forum 2025. Penghargaan ini diberikan atas komitmen perusahaan dalam menciptakan produk ramah lingkungan serta kontribusi nyata dalam mengurangi emisi karbon. (*)

 

#SIG

Index

Berita Lainnya

Index