Transportasi.co | Kementerian Perindustrian mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh karoseri dan pelaku usaha bus (perusahaan otobus) di Indonesia. Hal ini akan memperkuat daya saing sekaligus untuk terus mendorong peningkatan nilai tambah di dalam negeri.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Putu Juli Ardika, mengatakan, kreativitas dan desain karoseri Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia, bahkan diakui secara global dengan biaya yang sangat kompetitif. “Bus produksi karoseri Indonesia juga telah diterima di beberapa negara tujuan ekspor,” kata Putu.
Sebelumnya, Putu menghadiri Penyerahan Unit (handover) karoseri Tentrem ke beberapa Perusahaan Otobus (PO) di Indonesia Conventional Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan.
Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan serah terima bus yang dikaroseri oleh Tentrem (PT Tentrem Sejahtera) dengan menggunakan sasis Volvo (PT Indotruck Utama), Mercedes Benz (PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia), Hino (PT Hino Motor Sales Indonesia), Scania (PT United Tractor), dan Wintrone (PT. Wintrone Orionis Indonesia), kepada Perusahaan Otobus MTrans (PT Kacebe Murni Transport), Sinar Jaya (PT Sinar Jaya Megah), Borlindo (PT Borlindo Mandiri Jaya), Primajasa (PT Primajasa Perdanaraya Utama), dan Bagong Transport (PT Bagong Dekaka Makmur).
Kemenperin mencatat, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) bus nasional melesat 140 persen (year on year/YoY) menjadi 6.227 unit sepanjang Januari-Desember 2023. Pada saat yang sama, penjualan retail (dealer ke konsumen) bus nasional juga tumbuh 59 persen (YoY) menjadi 5.369 unit. “Kami melihat industri bus memiliki prospek yang cerah di tahun 2024, tentunya hal ini menjadi hal yang menjanjikan para pelaku usaha bus di Indonesia,” ujar Putu.
Plt Dirjen ILMATE juga menyempatkan meninjau bus listrik Orionis 8NV yang akan dioperasikan salah satu PO. “Kami menghadirkan unit Orionis 8NV, bus listrik berukuran medium bus ini, didesain dan dirakit oleh anak anak muda Indonesia yang tergabung dalam tim engineering kami, tentunya dalam desain produk kami,” tutur Ian Wira Laksmana selaku CEO PT. Wintrone Orionis Indonesia.
Selain memperhatikan fungsi dan performa dalam upaya memenuhi permintaan kebutuhan konsumen, perusahaan juga fokus terhadap segala ketentuan yang berlaku di Indonesia. “Tujuannya agar produk yang kami hasilkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” ujar Ian.
Selama ini, Kemenperin konsisten untuk terus mendorong laju kinerja sektor industri otomotif di Indonesia, termasuk dari segi peningkatan pasar dan penjualan mobil di dalam negeri. Apalagi, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena mampu memberikan kontribusi yang signfikan bagi perekonomian nasional.
“Industri alat angkut menjadi motor utama pertumbuhan PDB industri pada tahun 2023 dengan pertumbuhan sebesar 7,63 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan. Pertumbuhan industri alat angkut tersebut tidak terlepas dari kontribusi sektor otomotif,” papar Putu. (*)