Transportasi.co | Oli adalah salah satu komponen yang umum ada di kendaraan bermotor, karena punya fungsi vital untuk menjadi pelumas dari komponen juga partikel yang ada di dalam mesin, sehingga kinerja mesin jadi lebih maksimal.
Bukan hanya dapat membuat performa kendaraan bermotor jadi lebih maksimal, oli bisa menghindarkan terjadinya korosi, karena celah-celah yang ada pada mesin tertutup sehingga debu ataupun kotoran berpartikel kecil tidak mudah masuk.
Akan tetapi, jika oli tidak sesuai anjuran ataupun palsu akan berakibat fatal di mesin. Karena kandungan yang tidak sesuai standar maka akan berakibat bearing dibagian mesin menjadi aus, piston baret, dan bahkan yang terparah bisa membuat seal alami kebocoran ataupun rembes.
Penggunaan oli palsu bahkan bukan hanya berdampak pada kerusakan komponen juga partikel di mesin, akan tetapi memiliki efek domino yang tidak bisa dianggap enteng, membuat berkendara jadi tidak nyaman meski servis sudah dilakukan secara rutin, tidak ada jaminan seratus persen performa motor akan kembali prima.
“Memang tidak bisa dipungkiri, kalau oli palsu punya dampak negatif yang berantai. Paling serius adalah pengaruhi performa motor jadi lebih buruk, dan itu tidak menjadi jaminan bisa kembali seperti di awal performanya. Sudah begitu, dengan masuknya oli palsu part juga komponen dipastikan kondisi umurnya jadi lebih pendek dari yang seharusnya (cepat aus),” ujar Training Analytst PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi.
Semakin maraknya peredaran oli palsu di pasaran bisa sangat merugikan pemiliki kendaraan sepeda motor. Pasalnya, oli yang seharusnya berikan perlindungan pada komponen mesin justru membuat komponen mesin jadi mudah rusak.
Ciri-Ciri Oli Palsu di Pasaran
Untuk menghindari bahaya dari penggunaan oli palsu, konsumen yang cerdas sudah saatnya lebih aware mengenali ciri-cirinya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Kemasan: Produsen oli palsu sering menambahkan label kertas putih sebagai segel di bagian atas kemasan, yang sebenarnya tidak ada pada kemasan oli asli.
2. Harga: Harga oli palsu cenderung lebih murah dibandingkan oli asli. Jika menemukan oli dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normal, konsumen perlu berhati-hati.
3. Warna dan Bau: Oli palsu biasanya punya warna yang lebih keruh dan berbau tidak sedap karena sudah dicampur dengan berbagai macam zat.
Beralih ke Oli Resmi Pabrikan
Percayakan kebutuhan oli dengan membeli di bengkel resmi Astra Honda Authorize Service Station (AHASS). Kualitas yang lebih terjamin, penggunaan oli asli dapat membuat performa mesin semakin melejit.
Bukan hanya performa yang lebih terjamin, penggunaan oli asli juga bisa bikin masa pakainya jadi lebih lama bila dibandingkan dengan oli palsu, interval penggantian oli jadi lebih teratur sesuai dengan anjuran rekomendasi dari PT Astra Honda Motor (AHM) sekitar 4.000km.
Penggunaan oli asli di sepeda motor juga akan berikan efisiensi pada penggunaan bahan bakar. Sebab, bisa membuatan daya gesekan antar komponen yang ada di dalam mesin tidak terjadi secara berlebihan.
“Kenali ciri dan hindari penggunaan oli palsu, efek negatif yang timbul secara berantai akan rusak mesin motor. Sebaiknya, pilih dengan bijak dengan beralih ke oli asli yang dijual di bengkel resmi Astra Honda Authorize Service Station (AHASS),” papar Head of Technical Service Department PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Benedictus F Maharanto.
Manfaatkan fitur aplikasi Wahana Honda (Wonda) untuk melihat berbagai macam katalog produk oli, sesuai dengan kebutuhan sepeda motor Honda. Semakin mudah, dengan beragam informasi yang dihadirkan mulai dari tipe, ukuran sampai dengan harga produk yang dijual. (*)