Transportasi.Co| Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno diharapkan dapat menyelesaikan masalah transprortasi di Jakarta. Kemacetan lalu lintas, keandalan transportasi publik, dan polusi udara masih menjadi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sehari-hari.
Ketua Umum Inisiatif Strategis Transportasi (Instran), Budi Susandi mengatakan, kemacetan lalu lintas jelas berdampak pada penurunan produktivitas dan kerugian ekonomi akibat pemborosan bahan bakar. Namun, untuk dapat mengatasi tantangan tersebut dengan mewujudkan ekosistem transportasi yang mengandalkan transportasi publik masih memerlukan berbagai upaya.
Antara lain seperti peningkatan infrastruktur transportasi perkotaan, fungsi kawasan, menumbuhkan budaya bepergian menggunakan angkutan umum massal, dan kesadaran untuk menurunkan emisi dari transportasi.
"Arah pembangunan transportasi di perkotaan seperti Jakarta saat ini dan di masa depan tentu tidak lepas dari peranan komitmen kepala daerah," kata Budi Susandi, Rabu (19/2/2025).
Budi menjelaskan, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung – Rano Karno, kerap mengangkat isu angkutan umum dan integrasi layanan transportasi wilayah sebagai bagian dari janji kampanye yang disosialisasikan untuk mengatasi ragam permasalahan kemacetan dan polusi udara di Jakarta.
Realisasi visi pembangunan sektor transportasi memerlukan strategi komprehensif, termasuk dalam hal regulasi, penganggaran, prioritas pembangunan tanpa meninggalkan pembangunan sektor lain, serta implementasi kebijakan secara efektif.
Pengembangan layanan transportasi perkotaan membutuhkan alokasi anggaran yang memadai. Namun, keberhasilan program pembangunan transportasi juga sangat bergantung pada regulasi dan sektor prioritas yang akan diakomodir.
"Kami menyampaikan Pesan Untuk Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih untuk wujudkan transportasi Jakarta yang beradab dan bermartabat. Pesan ini kami sampaikan sebagai wujud kompetensi dan konsistensi kami dalam menyoroti permasalahan transportasi perkotaan di Jakarta sehingga menjadi resonansi bagi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur dalam merancang pembenahan transportasi perkotaan di Jakarta ke depan," pungkasnya.