Transportasi.co | Pemerintah berkomitmen melakukan percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau electric vehicle. Langkah ini sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada penggunaan konsumsi bahan bakar fosil yang menimbulkan polusi akibat efek gas buang kendaraan bermotor berbasis internal combustion engine (ICE).
Di sisi lain, penggunaan kendaraan listrik menjadi strategi pemerintah dalam mengejar target net zero emission maksimal 2060. Kita ketahui bersama sektor transportasi menyumbangkan angka polusi tertinggi di kota-kota besar di Indonesia yang akibat kemacetan di jalan raya, seperti di Jakarta.
Menjawab tantangan tersebut, PT Sokonindo Automobile (DFSK) menghadirkan mobil listrik Gelora E untuk pasar otomoitf blind van dan mini bus. Tak hanya itu, DFSK telah menginfromasikan bahwa Gelora E sudah diproduksi lokal di Indonesia.
Mobil Listrik Lokal
CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus, mengatakan keputusan produksi lokal Gelora E sebagai komitmen dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. "Hal ini tentu akan memberikan dampak positif, khususnya dari segi harga, karena sudah diproduksi secara lokal dan membuat harga jualnya ke konsumen menjadi semakin terjangkau," ujar Alexander.
DFSK Gelora E untuk pasar otomotif nasional dibanderol mulai Rp 399 juta untuk varian minibus dan Rp 350 juta On The Road (OTR) DKI Jakarta untuk varian blind van. Dalam ajang IIMS 2023 DFSK juga memperkenalkan mobil listrik listrik, yakni Glory E3 yang mengusung konsep sport utility vehicle (SUV) dan Super Cab EV sebagai kendaraan komersial ringan.
Alexander menambahkan, keputusan produksi lokal Gelora E sebagai komitmen dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif, khususnya dari segi harga, karena sudah diproduksi secara lokal dan membuat harga jualnya ke konsumen menjadi semakin terjangkau. Dalam ajang IIMS 2023 DFSK juga memperkenalkan mobil listrik listrik, yakni Glory E3 yang mengusung konsep sport utility vehicle (SUV) dan Super Cab EV sebagai kendaraan komersial ringan," ujar dia, pada ajang pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
DFSK Gelora E sebagai kendaraan komersial ringan listrik pertama di Indonesia terus mendapatkan respon dan apresiasi positif dari berbagai pihak di Tanah Air. Kemampuan serta keunggulan yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E bahkan sampai menarik perhatian sejumlah pihak untuk bisa merasakan secara langsung sensasi berkendara dan manfaatnya untuk mengakselerasi pertumbuhan usahanya secara berkelanjutan.
Biaya Harian Ringan
DFSK Gelora E tersedia dalam model Minibus yang cocok untuk digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan dengan dukungan kabin yang lega dan nyaman, atau model blind van yang sangat tepat digunakan sebagai kendaraan angkutan barang atau logistik dengan panjang ruang bagasi hingga 2,63m dan mampu menampung banyak barang bawaan. Selain itu, DFSK Gelora E yang tidak memiliki mesin sehingga suasana kabin lebih senyap, dan tidak meninggalkan bau kurang sedap akibat pembakaran bahan bakar minyak (BBM).
DFSK Gelora E sangat mendukung bisnis melalui biaya operasional harian yang terbilang rendah dan sangat memungkinkan untuk meningkatkan margin keuntungan bisnis. Baik model minibus dan blind ban hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 200 per kilometer, dan angka yang ditawarkan ini lebih rendah 1/3 dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional, sampai memberikan lebih banyak keuntungan dari segi biaya operasional.
Soal jarak tempuh pun tidak usah risau karena DFSK Gelora E memiliki jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer berdasarkan NEDC (New European Driving Cycle). Pengisian daya baterai juga mudah berkat sistem pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A, atau fitur fast charging di mana kapasitas 20 - 80% hanya membutuhkan waktu 80 menit. (*)