Transportasi.co - Usai sudah perhelatan Indonesia-China Smart City Technology & Invesment Expo 2023 di Shangri-La Hotel, Jakarta, yang diselenggarakan atas kerja sama lembaga dan organisasi (Perhimpunan Indonesia-Tionghoa, Kadin Indonesia Komite Tiongkok, dan PT CAIH Infotech Indonesia). Pameran investasi yang berlangsung selama tiga hari ini pun (24-26 Mei 2023) pun menuai sukses. Termasuk juga adanya empat kontrak kerja sama dengan pihak dari Tiongkok.
Tepat pukul 16.15 WIB, pameran Smart City Technology dan investasi ini pun secara resmi ditutup oleh Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo. “Apresiasi yang luar biasa saya sampaikan atas penyelenggaraan event ini. Semoga apa yang kita upayakan ini dalam menuju dunia baru Indonesia tidak ketinggalan. Kita masih saling berlomba dalam kemajuan teknologi. Termasuk juga bagaiamana merealisasikan investasi Rp1.400 triliun,” ungkap Bambang.
Pada pidatonya, Bambang juga menyinggung soal kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan dunia ke depan. Katanya, tahun 2045 nanti Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan yang ke-100 tahun. Katanya Indonesia sebagai negara yang akan mendapat bonus demografi hingga 2045, dimana penduduknya akan mencapai 350 juta lebih serta dua pertiganya adalah generasi muda usia produstif.
“Jika mengacu pada Korea, mereka menjadi negara yang berhasil memanfaatkan itu dan jadi negara sukses. Tapi ada juga negara yang gagal. Kita ingin seperti Korsel, Jepang, dan China yang berhasil menjadi negara maju,” tegas Bambang.
Menurut Bambang tantangan Indonesia menuju visi tahun 2045 adalah akan menjadi negara lima besar dunia. “Diharapkan pada saat itu income per kapita akan meroket. 74 persen penduduknya tinggal di perkotaan. Lalu sektor pariwisata Indonesia akan jadi luar biasa dan jadi aset pembangunan ekonomi Indonesia,” ujar Bambang optimis.
Bambang juga menyinggung soal IKN Nusantara yang harus diwujudkan sebagai kota yang ideal bagi kota dunia (smart city). “Saya meyakini bahwa agenda hari ini, Indonesia-China Smart City Technology & Invesment Expo 2023, adalah dalam rangka mewujudkan masa depan Indonesia. Seperti yag dikatakan Presiden Joko Widodo bahwa kita harus berani,” terangnya.
Ke depan, kata Bambang, dunia tidak seperti apa yang kita bayangkan saat ini. “ Kita akan masuk pada dunia metaverse, semua bisa dilakukan di rumah masing-masing. Itulah dunia smart yang akan kita hadapi, bukan hanya smart city tapi smart global. (*)