Transportasi.co | Di tengah lonjakan minat terhadap mobil listrik, perhatian semakin terfokus pada baterai yang menggerakkan kendaraan masa depan. Sebagai salah satu raksasa otomotif asal Cina, BYD (Build Your Dreams) telah menetapkan standar baru dengan teknologi baterai canggih yang mereka kembangkan.
Baterai yang diberi nama "Blade Battery" yang diproduksi oleh FinDreams, anak perusahaan BYD, telah menarik perhatian karena klaimnya sebagai baterai paling inovatif saat ini. Pabrik mereka yang berlokasi di Chongqing, Cina, menjadi pusat pengembangan dan produksi baterai ini.
Dalam serangkaian uji coba yang mengesankan, baterai Blade ditempatkan dalam situasi ekstrem untuk menunjukkan keandalannya. Bahkan ketika ditembus oleh paku, hasilnya luar biasa: baterai Blade tetap utuh tanpa meledak atau terbakar. Di sisi lain, baterai konvensional NCM (Nikel, Cobalt, dan Mangaan) yang mengalami situasi serupa justru terbakar hebat. Kebocoran sel baterai NCM yang tertusuk paku memicu api yang sulit dipadamkan.
Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, menjelaskan bahwa baterai Blade adalah hasil pengembangan yang memakan waktu yang cukup lama oleh para insinyur BYD. Dia menegaskan bahwa baterai ini telah melalui berbagai pengujian ekstrim untuk memastikan kehandalannya.
"Inovasi teknologi yang mampu menghasilkan baterai dengan material yang lebih terjangkau akan menjadi tantangan besar bagi para produsen, termasuk BYD," ungkap Zhao.
Blade Battery menggunakan bahan jenis lithium ferrophosphate (LFP), dengan Lithium iron phosphate sebagai katoda dan elektroda karbon grafit yang dilapisi logam sebagai anoda. Teknologi ini bukan hanya membuktikan kehandalannya dalam keadaan ekstrim, tetapi juga menjanjikan langkah besar dalam membuat baterai kendaraan listrik yang lebih aman dan efisien.
