Transportasi.co - PT Pertamina (Persero) semakin memperkuat ketahanan energi di seluruh Indonesia melalui penerapan digitalisasi di berbagai lini bisnisnya. Salah satu langkah strategis dalam transformasi ini adalah kehadiran Pertamina Digital Hub, yang sebelumnya dikenal sebagai Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).
Sebagai langkah awal, fasilitas ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap seluruh proses penyediaan energi, mulai dari hulu hingga hilir, guna memastikan kelancaran operasional. Efektivitas Pertamina Digital Hub terbukti saat periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di mana Pertamina berhasil memenuhi lonjakan permintaan energi untuk kebutuhan mobilitas masyarakat dan aktivitas lainnya secara optimal.
Sebagai bagian dari transformasi digital, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan pentingnya peran Pertamina Digital Hub dalam menjamin ketersediaan energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM) subsidi di seluruh Indonesia. "Semua proses bisnis terlihat sehingga operasionalnya selalu terjaga. Bahkan dalam distribusi, kami mampu mengolah sekitar 15 juta data transaksi BBM subsidi per hari, memastikan data diolah dengan tepat sasaran," ungkap Fadjar.
Lebih lanjut, Fadjar menyoroti bahwa digitalisasi menjadi pilar penting dalam upaya mencapai swasembada energi nasional. Dengan cakupan distribusi yang luas hingga lebih dari 15.000 titik di seluruh Indonesia, seperti terminal BBM, LPG, SPBU, serta outlet Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO), digitalisasi memungkinkan pengelolaan bisnis yang lebih efektif dan efisien.
"Pertamina memiliki sistem distribusi, jaringan infrastruktur, dan teknologi di seluruh wilayah Indonesia yang semuanya dikendalikan secara digital. Dengan implementasi digital, kami dapat melayani masyarakat Indonesia dengan lebih cepat dan tepat," tambah Fadjar.
Selain itu, Fadjar juga menjelaskan bahwa digitalisasi memberikan dampak signifikan pada efisiensi operasional perusahaan. Hal ini tercermin dari berbagai inisiatif yang mencakup penghematan biaya, pengelolaan anggaran yang lebih optimal, serta peluang penciptaan pendapatan tambahan. "Efisiensi berperan penting dalam mendukung efektivitas operasional, kinerja positif perusahaan, serta mewujudkan Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia," tandas Fadjar.
Melalui berbagai upaya ini, digitalisasi menjadi kunci Pertamina dalam menjawab tantangan ketahanan energi sekaligus mendukung swasembada energi nasional, memastikan pelayanan energi yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia. (*)