Transportasi.co | PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif optimis penjualan komponen di Semester 1 tahun ini tumbuh signifikan, seiring dengan bangkit kembalinya permintaan otomotif di Indonesia.
Menurut laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada bulan Mei 2023 penjualan mobil di Indonesia mencapai 82.097 unit atau tumbuh 39,4% MoM. Tidak ketinggalan, penjualan sepeda motor juga melaju pesat. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melaporkan, penjualan sepeda motor di Indonesia pada bulan Mei 2023 mencapai 529.771 unit, atau tumbuh 49% MoM.
"Permintaan komponen otomotif yang kita produksi sudah pasti seiring dengan permintaan otomotif. Jika melihat penjualan mobil dan sepeda motor pada bulan Mei yang meningkat signifikan, maka kita bisa berharap bahwa permintaan komponen otomotif juga bertumbuh dengan kecepatan yang setara. Oleh karenanya, kami melihat penjualan Perseroan pada Semester 1-2023 ini akan tetap tumbuh sesuai harapan," kata President Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso.
Selain itu melihat masih banyaknya komponen otomotif yang saat ini masih diproduksi di luar negeri, menciptakan peluang yang luas bagi DRMA untuk memproduksi produk-produk tersebut secara local di dalam negeri, sehingga semakin meningkatkan protofolio bisnis Perseroan.
Sebagai contoh, baru-baru ini DRMA berhasil memproduksi member suspension untuk beberapa model mobil tertentu dengan kualitas dunia. Keberhasilan ini membuat Perseroan semakin memiliki daya saing yang tinggi.
Pada kuartal I tahun ini, penjualan DRMA tercatat sebesar Rp 1,4 triliun atau meningkat 57,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Pada periode tersebut, Perseroan mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 216,1 miliar, atau tumbuh 86,4% YoY.
Melihat kinerja DRMA di kuartal I-2023 dilanjutkan dengan perkembangan penjualan otomotif nasional hingga bulan Mei 2023, Perseroan optimis target pertumbuhan penjualan tahun 2023 akan bisa tercapai. Tahun ini, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran 20%- 25%. (*)