Transportasi Indonesia | Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kotor dapat menyebabkan berbagai masalah pada kendaraan, termasuk penurunan performa mesin, konsumsi bahan bakar yang boros, dan kerusakan komponen. Berikut beberapa penyebab utama BBM menjadi kotor yang perlu diwaspadai:
Penyimpanan BBM yang Buruk: Tangki penyimpanan yang tidak terawat, seperti yang berkarat atau bocor, dapat mencemari bahan bakar dengan serpihan logam atau kotoran. Selain itu, jika tangki tidak kedap udara, kondensasi air bisa terjadi, mencampur bahan bakar dengan air, yang merusak kualitasnya.
Kontaminasi dari Pompa atau Tangki Pengisian: Pompa pengisian di stasiun BBM yang tidak bersih juga bisa menjadi sumber kontaminasi. Kotoran dari tangki penyimpanan stasiun atau kerusakan pompa pengisian dapat masuk ke dalam bahan bakar saat Anda mengisi kendaraan.
Pencampuran BBM yang Tidak Tepat: Proses pencampuran BBM, seperti penambahan bioetanol atau bahan aditif lainnya, harus dilakukan dengan benar. Ketidaksesuaian campuran dapat menyebabkan endapan atau lumpur, yang merusak kualitas BBM dan merugikan kinerja mesin kendaraan.
Faktor Lingkungan: Paparan panas berlebihan atau perubahan suhu ekstrem dapat memengaruhi kualitas BBM selama penyimpanan atau transportasi. Hal ini bisa menyebabkan oksidasi, sehingga BBM menjadi lebih cepat rusak dan terkontaminasi.
Aditif yang Tidak Berkualitas: Meskipun aditif ditambahkan untuk meningkatkan performa BBM, penggunaan aditif berkualitas rendah justru bisa mencemarinya. Residu dari aditif yang tidak larut bisa menyebabkan endapan di dasar tangki bahan bakar kendaraan.
BBM yang kotor dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti filter bahan bakar tersumbat, pompa bahan bakar rusak, performa mesin menurun, dan kenaikan emisi gas buang. Untuk mencegah BBM menjadi kotor, pastikan untuk memilih SPBU yang terpercaya, periksa kondisi tangki kendaraan, gunakan filter berkualitas, dan rutin melakukan servis kendaraan.
.jpg)
